Kenaikan Harga Cabai hingga Daging Sapi Picu Inflasi Batam

- 7 Agustus 2022, 16:05 WIB
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad tandatangani Rancangan KUA-PPAS APBD Perubahan Batam 2022, dimana kenaikan harga cabai hingga daging segar turut picu inflasi.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad tandatangani Rancangan KUA-PPAS APBD Perubahan Batam 2022, dimana kenaikan harga cabai hingga daging segar turut picu inflasi. /Media Center Batam/

KEPRI POST - Inflasi Batam pada 2022 mengalami perubahan akibat kenaikan harga cabai, telur, daging ayam, dan daging sapi segar.

Asumsi pada APBD murni, inflasi Batam yang semula 2 sampai 4 persen kini menjadi sekitar 5,5 sampai 6,15 persen.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan kenaikan inflasi ini didasari oleh terganggunya supply chain global akibat perang Rusia dan Ukraina. Sehingga mendorong kenaikan harga komoditas pangan dan energi secara global.

"Dari sisi domestik kenaikan inflasi juga didorong oleh komoditas pangan, terutama aneka cabai, telur, daging ayam dan daging sapi segar. Akibat adanya gangguan disisi produksi dikarenakan gangguan cuaca, kenaikan harga pakan dan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)," sebutnya.

Baca Juga: Harga Cabai di Batam Meroket, Ini Penyebabnya

Hal itu dikatakan Amsakar Achmad saat memaparkan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) Kota Batam dan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran (PPAS) 2022 pada Rapat Paripurna di DPRD Batam, Jumat 5 Agustus 2022.

Sementara konsumsi riil perkapita di Batam pada 2022 yang diperkirakan sebesar Rp18.880.000 hingga Rp19.024.000 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 dengan Rp18.300.000 hingga 18.500.000.

Menurut Amsakar Achmad, keadaan tersebut didorong oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan belanja pemerintah baik untuk infrastruktur maupun program bantuan kepada masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 mengalami perubahan, saat APBD murni diperkirakan 3,53 sampai 5,25 persen berubah menjadi 4,69 sampai 5,49 persen," katanya.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Segar dan Cabai di Tanjungpinang Naik Jelang Idul Adha

Amsakar Achmad menerangkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi ini terjadi seiring melandainya kasus Covid-19. Sehingga berpengaruh terhadap peningkatan mobilitas masyarakat, termasuk dibukanya akses wisatawan dari mancanegara.

Selain itu juga berpengaruh pada meningkatnya aktivitas ekonomi sektor perdagangan, perhotelan, restoran dan angkutan.

"Selain itu aktivitas industri yang meningkat juga mempengaruhi peningkatan nilai ekspor dibandingkan tahun lalu. Peningkatan belanja infrastruktur juga berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas perekonomian, terutama di sektor konstruksi," katanya.

Rencana pendapatan daerah pada rancangan perubahan ini juga mengalami perubahan. Dari yang semula sebesar Rp3.133.792.387.503,00 berubah menjadi Rp3.046.360.920.497,00 atau turun 2,79 persen.

Baca Juga: Harga Cabai di Batam Bertahan di Atas Rp100 Ribu per Kilogram

Dari sisi rencana belanja, pada APBD Batam 2022 semula sebesar Rp3.218.489.210.583,00 berubah menjadi Rp3.201.511.256.237,00 atau turun 0,53 persen.

Selain itu, pada paripurna tersebut juga disampaikan perihal penerimaan pembiayaan daerah pada Tahun Anggaran 2022 yang semula Rp84.696.823.080,00 berubah menjadi Rp155.150.335.740,00 atau naik 83,18 persen.

"Diharapkan dapat dilakukan pembahasan bersama antara Badan Anggaran DPRD Kota Batam dengan Tim Anggaran Pemko Batam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan," kata Amsakar.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah