Network
KEPRI POST - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mendorong Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi lumbung ikan di wilayah barat Indonesia.
Menurut Menteri Trenggono, Kepri memiliki potensi komoditi unggulan di bidang perikanan dengan nilai jual ekonomi yang cukup besar.
Untuk itu, Menteri Trenggono mendorong Pemprov Kepri memprioritaskan pengembangan budidaya perikanan dengan mengembangkan kampung-kampung budidaya nelayan lebih banyak lagi.
"Ini akan mendorong Provinsi Kepri sebagai lumbung ikan di wilayah barat Indonesia. Melalui prioritas budidaya, nantinya setiap daerah di Kepri berpotensi memiliki komoditi unggulan di bidang kelautan dan perikanan," ujarnya saat menerima kunjungan Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Jakarta, Rabu 2 November 2022.
Baca Juga: Cris Topan Minta Penyelenggara Antisipasi Kerumunan di Job Fair Batam 2022
Saat ini nilai produksi perikanan tangkap di Kepri mencapai Rp8,697 triliun selama 2021, sedangkan perikanan budidaya mencapai Rp610, 107 miliar.
Wilayah Kepri dengan produksi perikanan tangkap terbesar adalah Kabupaten Natuna dengan Rp2,859 triliun. Selain perikanan tangkap, Natuna juga memproduksi perikanan budidaya yang nilainya mencapai Rp296,567 miliar selama 2021.
Gubernur mendukung program Kementerian KKP yang terangkum dalam lima Program Ekonomi Biru, khususnya di Kepri sebagaimana disampaikan saat Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) beberapa waktu lalu.
Selain pengelolaan sampah laut melalui Gernas BCL, program KKP yang terangkum dalam ekonomi biru adalah perluasan kawasan konservasi tertutup, penangkapan ikan terukur, pengembangan budidaya, dan program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
