Network
KEPRI POST - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kontribusi dan dukungan Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di tanah air.
Menurut Jokowi, Muhammadiyah dan Aisyiyah telah menggerakkan ratusan layanan kesehatan dalam membantu penanganan Covid-19 selama tiga tahun terakhir.
"Terima kasih sudah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif mengedukasi kesehatan masyarakat. Serta dalam pengobatan dan vaksinasi selama pandemi Covid-19," ujar Presiden saat membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Sabtu 19 November 2022.
Baca Juga: Majelis Dai Kebangsaan Dikukuhkan, Forum Dai dari NU, Muhammadiyah, hingga Perti
Jokowi menerangkan, Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
Indonesia juga termasuk negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak, dengan lebih dari 440 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan ke masyarakat.
"Keberhasilan kita dalam menangani pandemi Covid-19 telah menjadi pondasi penting dalam memulihkan ekonomi nasional kita," ujarnya.
Meski demikian, Presiden mengingatkan kembali kepada semua pihak bahwa tantangan global masih belum berakhir dan pandemi belum sepenuhnya usai.
Baca Juga: Tanwir Muhammadiyah Tetapkan Muktamar 18 sampai 20 November 2022 di Surakarta
"Pandemi belum sepenuhnya usai, kini masalah baru muncul. Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global, sehingga harga bahan pangan naik, harga BBM dan listrik juga meningkat tajam di semua negara," katanya.
Maka itu, Presiden Jokowi menyampaikan kegembiraannya dapat bersilaturahmi dengan peserta muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
"Saya sangat bersyukur, saya senang, dan merasa sangat terhormat bisa hadir di Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah pada pagi ini, bisa bersilaturahmi langsung dengan Bapak-Ibu semuanya,” katanya.
Presiden Jokowi tiba di Surakarta sekitar pukul 23.00 WIB usai lawatan ke Bangkok, Thailand dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).***
