Network
KEPRI POST - Penanganan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) mengungkap delapan daerah yang rawan pengiriman pekerja migran ilegal ke luar negeri melalui Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Selama periode 5 sampai 15 Juni 2023, Polda Kepri mengungkap 14 kasus perdagangan orang atau TPPO di Kepri dengan 22 orang sebagai tersangka.
Selain menetapkan tersangka, Polda Kepri juga menggagalkan keberangkatan 65 korban calon pekerja migran Indonesia ke Malaysia, Singapura, dan Kamboja.
Baca Juga: Kasus TPPO di Kepri Terulang, Polisi Amankan 2 Tersangka Pengiriman 6 Pekerja Migran Ilegal
"Polda Kepri menyelamatkan 65 korban yang terdiri dari 45 orang laki-laki dan 20 orang perempuan yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia," ujar Wakasatgas TPPO 1 Dirreskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Adip Rojikan, Kamis 15 Juni 2023.
Daerah Rawan TPPO
Terdapat delapan daerah asal calon pekerja migran ilegal tersebut ke luar negeri. Yakni Jawa, Palembang, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, Aceh, Medan, dan Batam.
Kombes Adip menjelaskan, para pelaku merekrut korban dari daerah asalnya dengan menyiapkan tiket perjalanan, fasilitas penampungan, dan memberangkatkan calon pekerja melalui pelabuhan resmi dan tidak resmi.
Untuk keberangkatan melalui jalur resmi, korban sudah memiliki paspor, namun tidak dilengkapi dengan persyaratan sesuai UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Baca Juga: 85 Persen Kasus Perdagangan Orang Terjadi di Perbatasan, Ini 3 Provinsi dengan TPPO Tertinggi
