Pimpin Gotong Royong, Kades Pangkalan Turut Jadi Korban Meninggal dalam Longsor di Natuna

- 10 Maret 2023, 11:00 WIB
Kades Pangkalan turut jadi korban meninggal dunia saat memimpin gotong royong dalam bencana tanah longsor di Natuna.
Kades Pangkalan turut jadi korban meninggal dunia saat memimpin gotong royong dalam bencana tanah longsor di Natuna. /tangkap layar/bnpb/

KEPRI POST - Kepala Desa (Kades) Pangkalan, Wawan Setiawan turut menjadi korban meninggal dunia dalam musibah tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Berdasarkan data yang dirilis Tim Satgas Tanggap Bencana tanah longsor di Natuna, terdapat nama Wawan Setiawan di antara 21 korban meninggal dunia. Berdasarkan kesaksian warga sekitar, Kades Pangkalan tersebut tertimbun tanah longsor saat sedang memimpin gotong royong membersihkan jalan yang berlumpur.

Seorang warga, Rodi, mengaku masih sempat menyaksikan Kades Pangkalan Wawan Setiawan saat gotong royong membersihkan lumpur yang menutupi jalan akibat curah hujan yang tinggi. Ia tidak menyangka jika akhirnya Kades ikut jadi korban meninggal dunia dalam bencana tersebut.

Baca Juga: Natuna Tetapkan Status Tanggap Darurat Longsor 7 Hari, Korban Meninggal Teridentifikasi

"Kejadiannya sangat cepat, hanya beberapa detik, ada suara gemuruh dan longsor menghantam warga yang sedang gotong royong. Saat itu Pak kades lagi membersihkan di bagian tengah," ungkapnya, Kamis 9 Maret 2023.

Tim Satgas Tanggap Bencana, hingga Rabu, 8 Maret 2023 pukul 23.00 WIB melaporkan jumlah korban meninggal dunia dalam bencana longsor di Natuna sebanyak 21 orang. Selain korban meninggal dunia, juga terdapat 33 korban hilang dalam bencana tanah longsor di Natuna.

Adapun 21 korban meninggal dunia itu adalah Rianti, Dirga Bin Efan, Fadil Endri, Darman K, dan Abdul Kadir yang ditemukan pada Senin, 6 Maret 2023. Kemudian Susi Rianti, Delta Yuharni, Juhaima, Murni AB, Masriyati, dan Abdillah yang ditemukan pada Selasa, 7 Maret 2023.

Selanjutnya korban meninggal dunia yang ditemukan pada Rabu, 8 Maret 2023 adalah Evan, Ikhsan, Noval, Kalfin, Wawan Setiawan (Kades), Bebenza, Hasmarullah, Fani, Hermandi, dan Jannati.

Baca Juga: Disambut Cuaca Ekstrem, Perjalanan Kepala BNPB ke Lokasi Longsor di Natuna Sempat Tertunda

Sebelumnya, petugas juga melaporkan 1.216 orang yang mengungsi, terdiri dari 219 jiwa mengungsi di PLBN, 215 jiwa di Puskesmas, 500 jiwa di pelimpak dan masjid, serta 282 jiwa di SMA 1 Serasan.

Pemerintah Kabupaten Natuna sendiri sudah menetapkan status tanggap darurat terkait longsor di Serasan selama tujuh hari, sejak terjadinya bencana mulai 6 Maret 2023. Status tanggap darurat di Natuna ini ditetapkan karena terjadinya peristiwa longsor yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat meninjau penanganan bencana tanah longsor di Natuna meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala.

Ia juga meminta agar tim evakuasi melakukan tugasnya secara maksimal dalam mencari korban yang masih hilang.

"Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan kepada para korban. Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapatkan bantuan makanan, pakaian dan lainnya," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah