"Sudah berbulan-bulan kami mengalami air mati di Batam. Kami terpaksa mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air galon," katanya.
Sementara itu Ketua RT 01/ RW 023 Surya Dharma Sitompul mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam menyampaikan keluhan warga ke PT Moya Indonesia maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam. Namun tanggapan pihak terkait masih minim dalam merespon keluhan pelanggan.
"Terkadang ada petugas yang datang, tapi hanya sekadar melakukan pengecekan saja dan tetap saja air mati," katanya.
Baca Juga: Datangi SPAM Batam, Warga Protes Layanan Air Bersih Makin Buruk
Tidak hanya warga Putra Jaya dan Puri Pesona, warga perumahan lain di Tanjunguncang juga mengeluhkan buruknya layanan air bersih ke pelanggan.
"Di Perumahan Benih Raya juga masih sering mati air, pagi hidup sebentar, habis itu mati lagi," kata Novan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengungkapkan bahwa buruknya layanan air bersih di Batam sudah terjadi sejak masa transisi pengelolaan dari ATB kepada PT Moya Indonesia atau SPAM Batam. Transisi ini sudah berlangsung selama dua atau tiga tahun terakhir.