Warga Tanjungpiayu Rasakan Layanan Air Bersih di Batam Makin Buruk Meski Tinggal Dekat Waduk

- 31 Juli 2023, 15:51 WIB
Warga Tanjungppiayu merasakan layanan air bersih di Batam makin buruk, meski mereka tinggal dekat waduk.
Warga Tanjungppiayu merasakan layanan air bersih di Batam makin buruk, meski mereka tinggal dekat waduk. /tangkap layar/abh/

KEPRI POST - Warga Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam merasakan layanan air bersih makin buruk meski mereka tinggal di dekat waduk. Tiap hari mereka mendapati aliran air tak pernah lancar, hanya mengalir saat malam.

Makin buruknya layanan air bersih di Batam ini diungkapkan Yani, warga Perumahan Laguna Tanjungpiayu. Ia mengaku harus begadang tiap malam hanya untuk menunggu air mengalir.

"Cucian numpuk, piring kotor berserakan, nunggu malam baru bisa dibersihkan nunggu air mengalir," katanya, Senin 31 Juli 2023.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Batam Makin Parah, Terus Bermasalah Sejak Dikelola BP Batam

Perumahan Laguna Tanjungpiayu ini hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari sumber air terbesar di Kota Batam, yakni Waduk Duriangkang. Waduk ini menopang sekitar 70 persen kebutuhan air seluruh Batam.

Namun meski berada di sekitar sumber air terbesar, warga tak luput dari buruknya layanan air bersih. Kondisi ini sudah mereka alami berbulan-bulan, terutama sejak beralihnya pengelolaan air bersih dari PT ATB ke PT Moya atau SPAM Batam (Air Batam Hilir).

Warga Laguna pernah melakukan demo ke Kantor PT Moya atau SPAM Batam di Batuaji untuk memprotes seringnya mati air di perumahan tersebut. Beberapa hari setelah demo, air sempat mengalir normal, namun setelah itu mampet lagi.

"Padahal kami bayar air tak pernah telat dan tidak gratis, tapi pasokan air makin sulit, hanya mengalir malam. Apalagi kalau Sabtu dan Minggu, bisa seharian air mati," katanya.

Baca Juga: Warga Bengkong Kesulitan Air Bersih, Call Center Air Batam Hilir Tak Bisa Dihubungi

Sementara itu dalam keterangannya, Air Batam Hilir menginformasikan adanya pekerjaan perbaikan Pompa Intake di Instalasi Pengolahan Air Duriangkang beberapa waktu lalu. Pekerjaan itu menyebabkan masih berdampak pada sebagian pelanggan di beberapa area dan sedang dalam proses normalisasi secara bertahap

Area terdampak itu meliputi kawasan Batam Centre, Batuaji, Marina, Tanjunguncang, Bengkong, Nagoya, Jodoh, Punggur, Kabil, Batu Besar, Sengkuang, Batu Merah, Baloi dan sekitarnya.

"Kami menyiagakan mobil tangki air bersih untuk pelanggan yang mengalami gangguan suplai air hingga 1x24 jam," tulis Air Batam Hilir.

Krisis air bersih di Batam makin parah dan terus bermasalah sejak Badan Pengusahaan (BP) Batam mengakhiri perjanjian konsesi PT Adhya Tirta Batam (ATB) pada November 2020.

Baca Juga: Miris! Tinggal Dekat Waduk Terbesar, Ratusan Warga Batam Tak Nikmati Layanan Air Bersih

Sejak itu, BP Batam mengambil alih pekerjaan pengelolaan air bersih di Batam. Namun, bukannya semakin membaik, pengelolaan air bersih melalui Air Batam Hilir justru lebih buruk.

Hingga sekarang, krisis air bersih di Batam masih terjadi di mana-mana. Pasokan air bersih masih sering mati dan kalaupun mengalir hanya pada jam-jam tertentu saja, tidak lancar 24 jam.

Buruknya layanan air bersih di Batam juga dirasakan warga Perumahan Bukit Raya, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota. Sudah beberapa hari ini mereka juga mengalami gangguan pasokan air bersih.

Warga sempat mengungsi ke rumah saudaranya akibat aliran air mati. Bantuan tangki air yang dijanjikan Air Batam Hilir tak pernah mereka dapatkan.

"Kami sudah menghubungi PT Moya (Air Batam Hilir), tapi aliran air tak kunjung lancar," kata warga yang mengeluhkan makin buruknya layanan air bersih di Batam.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x