Warga Rempang Batam Siapkan Demo Besar-Besaran 11 September, Tuntut Rudi Minta Maaf

- 9 September 2023, 18:20 WIB
Warga Rempang Batam menyiapkan lagi aksi demo besar-besaran pada Senin, 11 September 2023, menuntut Rudi minta maaf.
Warga Rempang Batam menyiapkan lagi aksi demo besar-besaran pada Senin, 11 September 2023, menuntut Rudi minta maaf. /tangkap layar/pemuda melayu/

KEPRI POST - Warga Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam menyiapkan demo besar-besaran pada Senin, 11 September 2023. Aksi demo itu akan dilakukan di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Aliansi Pemude Melayu dalam pemberitahuan aksi ke Polresta Barelang menyebut bahwa aksi tersebut akan melibatkan sekitar 10 ribu orang. Masa aksi terdiri dari Aliansi Pemuda Melayu dan masyarakat se-Kepri dan Riau yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Tolak Relokasi 16 titik Kampung Tua Rempang-Galang.

Ada empat tuntutan dalam aksi pasca bentrok antara warga dan petugas gabungan di Jembatan 4 Barelang, Rempang, Batam tersebut, yakni:

Baca Juga: Ditugasi Selesaikan Pengembangan Kawasan Rempang, Ansar Ahmad Tak Kelihatan

  1. Menolak tegas relokasi 16 kampung tua yang berada di Rempang Galang tanpa syarat.
  2. Menghentikan tindakan represif dari aparat negara yang melakukan pelanggaran HAM dan memberi sanksi personil yang melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap masyarakat Rempang-Galang.
  3. Mendesak HM Rudi (Kepala BP Batam) meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Melayu Kepulauan Riau umumnya dan masyarakat Rempang Galang khususnya, karena telah melukai hati, harkat, martabat, serta marwah bangsa Melayu.
  4. Mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Kepala BP Batam.

Saat ini situasi di Pulau Rempang masih memanas pasca terjadi bentrok di Jembatan 4 Barelang antara warga dengan petugas gabungan yang akan memasuki wilayah itu pada Kamis, 7 September 2023.

Warga Rempang kocar-kacir saat petugas gabungan terus merangsek maju dan menyemprotkan gas air mata untuk mengurai massa yang memblokade jalan.

Baca Juga: Polisi Amankan 8 Orang dalam Bentrok Aparat dan Warga di Rempang Batam

Aksi blokade itu dilakukan warga untuk menolak penggusuran terhadap masyarakat yang tinggal di 16 kampung adat di Rempang Galang, imbas dari pembangunan proyek strategis nasional bernama Rempang Eco City.

Rempang Eco City adalah proyek yang menjadikan sepenuhnya Pulau Rempang dan sebagian Pulau Galang sebagai kawasan industri, perdagangan, dan kawasan wisata yang terintegrasi. Akhir bulan lalu, Rempang Eco City baru saja ditetapkan sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN).

Sebelumnya, pada Rabu, 23 Agustus 2023, warga Rempang Batam melakukan demo di Kantor BP Batam untuk menolak relokasi. Massa mengancam akan melakukan demo susulan jika tuntutan tidak dipenuhi.

"Kami minta BP Batam menjamin tidak ada relokasi terhadap 16 titik kampung tua yang ada di Rempang, Kecamatan Galang," kata Mulyadi, Koordinator 'Aksi Tanpa Relokasi'.

Selain meminta BP Batam menjamin tidak ada relokasi, pendemo juga meminta tidak ada lagi intimidasi terhadap masyarakat Rempang yang menolak penggusuran.

Penolakan itu sebenarnya sudah beberapa kali disuarakan warga Rempang atas rencana relokasi yang diajukan oleh BP Batam terkait pengembangan investasi proyek Rempang Eco City.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah