Kepri Youth Institute: Pembangunan Rempang Eco City Adalah Kebutuhan dan Perlu Dituntaskan

- 4 Oktober 2023, 14:02 WIB
/

KEPRI POST - Kepri Youth Institute menilai upaya pembangunan Rempang Eco City yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional perlu terus dilanjutkan demi memacu pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya Provinsi Kepri.

"Kami melihat pembangunan di Rempang adalah kebutuhan yang sejalan dengan upaya mewujudkan Indonesia sebagai Welfare State atau negara kesejahteraan. Artinya pembangunan ini sejatinya adalah untuk kesejahteraan masyarakat," ujar ketua Tim Kajian Kepri Youth Institute, M. Taufiq di Batam, Selasa (3/10/2023).

Menurut Taufiq, terjadinya penolakan warga Rempang terhadap pembangunan Rempang Eco City disebabkan minimnya komunikasi awal kepada masyarakat secara langsung sehingga terjadi keresahan yang berujung gesekan sosial.

Baca Juga: Temui Warga Rempang, Menko Airlangga: Siapapun Presidennya, Rempang Eco City Tetap Dilanjutkan

"Sangat disayangkan sekali adanya miskomunikasi yang menyebabkan terjadinya konflik dengan masyarakat. Kita harus memahami masyarakat hanya berusaha melindungi tempat tinggalnya karena tidak mendapatkan informasi secara utuh di awal," ungkap dia.

Kepri Youth Institute menyarankan perlunya pendekatan secara lebih intens dengan masyarakat mengenalkan secara utuh konsep pembangunan Eco City yang memiliki multiplier effect besar disertai dengan pemberdayaan masyarakat.

"Kita tidak ingin ada pihak-pihak yang bertepuk tangan atas adanya konflik ini karena mereka memang tidak menginginkan Rempang lebih tertata dan maju," jelas Taufiq.

Diungkapkan Taufiq, pembangunan Rempang akan lebih hijau dan tertata dengan adanya Konsep Eco City. Hal itu mengingat adanya keseimbangan antara kawasan industri dan konservasi hutan.

Baca Juga: Luar Biasa Multiplier Effect Proyek Strategis Nasional Rempang Eco-City, Segini Banyaknya!

"Dari 17 ribu ha luas Rempang, komitmen perusahaan adalah membangun seluas 6.000 - 8.000 Ha, tidak semuanya. Data yang kami himpun selebihnya adalah kembali untuk kawasan konservasi sehingga menyempurnakan tata ruang Rempang," jelasnya.

Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan tim kajian Kepri Youth Institute, Taufiq menilai adanya pembangunan Rempang Eco City akan lebih baik ketimbang kondisi Rempang saat ini yang telah kehilangan banyak area hutannya disebabkan beralih fungsi menjadi aktivitas usaha beromset miliaran yang perizinannya patut dipertanyakan.

"Di awal tahun ini saja kita melihat sendiri berapa banyak tambak yang disegel oleh Kementerian KKP karena adanya pelanggaran izin. Dari sekian banyak usaha yang selama ini ada di sana apakah memberikan pendapatan ke kas daerah maupun kas negara, jangan sampai hanya menguntungkan segelintir pihak akibat Rempang tidak tertata dengan baik," pungkas Taufiq.

Editor: Danisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x