Blok Politik Pelajar mencontohkan beberapa peristiwa seperti tiga balita yang menjadi korban gas air mata ketika polisi berupaya membubarkan demonstrasi mahasiswa di depan Kampus I Universitas Khairun, Ternate, April 2022 lalu.
Terbaru, penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema vs Persebaya yang mengakibatkan ratusan orang tewas akibat berlari-larian karena panik hingga saling terinjak-injak.
Baca Juga: 9 Tempat Wisata di Batam yang Lagi Hits dan Keren untuk Dikunjungi
Menyusul tragedi Kanjuruhan Malang, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot sembilan Komandan Brimob Polda Jawa Timur. Mereka dinilai melakukan kesalahan prosedur pengendalian massa dan pengamanan, yaitu menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta beralasan, aparat menggunakan gas air mata karena tindakan penonton anarkis dan dianggap membahayakan keselamatan. Ia mengakui penggunaan gas air mata itu telah menyebabkan penonton menumpuk di pintu keluar hingga kekurangan oksigen.
"Karena gas air mata itu, mereka pergi ke luar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujar Nico, dikutip dari Antara, Minggu 2 Oktober 2022.***