BPOM Temukan 5 Obat Sirup dengan EG Lebihi Ambang Batas, Termasuk Termorex dan Unibebi

- 22 Oktober 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi BPOM temukan kandungan EG melebihi ambang batas aman pada lima produk obat sirup.
Ilustrasi BPOM temukan kandungan EG melebihi ambang batas aman pada lima produk obat sirup. /Pixabay/

KEPRI POST - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman pada lima produk obat sirup.

Menurut BPOM, kelima produk obat sirup dengan EG melebihi ambang batas itu merupakan hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai 19 Oktober 2022.

Dalam pengujian terhadap kandungan cemaran EG dan Dietilen Glikol (DEG) pada sirup obat, BPOM menggunakan acuan Farmakope Indonesia. Atau acuan lain yang sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Baca Juga: BPOM Tegaskan Larangan EG dan DEG di Obat Sirup Anak dan Dewasa, Simak Penjelasannya

"Hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 produk," sebut BPOM dalam rilisnya, Kamis 20 Oktober 2022.

Adapun kelima produk yang menunjukkan kandungan cemaran EG melebihi ambang batas aman tersebut adalah:

  1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
  4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
  5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Namun demikian, hasil uji cemaran EG itu belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirup obat tersebut memiliki keterkaitan dengan kasus gagal ginjal akut.

Baca Juga: PT Etowa Batam Buka Lowongan Kerja untuk Wanita, Ini Syarat dan Linknya

Hal ini karena selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut seperti infeksi virus, bakteri Leptospira, hingga sindrom peradangan multisistem pasca Covid-19.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x