Disuruh Minta Maaf ke SBY, Ini 5 Permohonan Maaf Anas Urbaningrum yang Sarat Sindiran

- 12 April 2023, 08:35 WIB
Anas Urbaningrum usai bebas dari Lapas Sukamiskin menyampaikan lima permohonan maaf yang sarat sindiran ke SBY.
Anas Urbaningrum usai bebas dari Lapas Sukamiskin menyampaikan lima permohonan maaf yang sarat sindiran ke SBY. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan/

KEPRI POST - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyampaikan lebih dari lima permohonan maaf usai bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa 11 April 2023. Permohonan maaf yang sarat sindiran ini seolah merespon saran Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief agar Anas meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Anas Urbaningrum menyampaikan permohonan maaf itu di tengah massa simpatisan dan loyalis yang memadati Lapas Sukamiskin. Sejumlah pihak pun mengaitkan kebebasannya dengan SBY, bahkan ada yang menganggap Anas sebagai tumbal politik Cikeas.

Baca Juga: Singgung SBY? Orasi Anas Urbaningrum Usai Bebas: Tidak Boleh Nabok Nyilih Tangan

 

Begitu keluar dari Lapas, Anas Urbaningrum pun langsung berpidato yang terkesan menebar sindiran terhadap SBY, termasuk saat ia menyampaikan permohonan maaf.

Berikut lima ucapan permohonan maaf Anas Urbaningrum yang sarat sindiran:

  1. "Mohon maaf kalau ada yang berfikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berfikir di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial. Minta maaf itu, Alhamdulillah tidak terjadi."
  2. "Saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung ini berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama itu hampir dua periode Pak Saan (Mustopa) di DPR. Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat saya seperjuangan."
  3. "Mohon maaf kalau ada yang berpikir bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai. Karena ikatan batin dan ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit semangat, ikatan komitmen dan ikatan keberanian untuk melangkah maju membuat yang berpikir seperti itu, seperti tidur di siang bolong."
  4. "Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar dengan saya dimasukan lama di tempat ini, menganggap bahwa Anas sudah selesai. Skenario boleh besar, boleh kuat, boleh hebat tetapi sehebat apapun, sekuat apapun, serinci apapun, skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan."
  5. "Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar, merdeka, bebas ini mendatangkan permusuhan, pertentangan, tidak. Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf itu bukan karena saya hobi bermusuhan. Itu karena konsekuensi perjuangan keadilan."

Baca Juga: Dianggap Jadi Bangkai Sosial? Anas Urbaningrum: Alhamdulillah Itu Tidak Terjadi

Di hadapan masa simpatisan dan loyalisnya, Anas juga menyinggung tentang pertandingan dalam demokrasi dan fenomena 'nabok nyilih tangan'. Menurutnya, suatu pertandingan dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang berlangsung secara jujur, fair, terbuka, dan obyektif.

 

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah