Network
KEPRI POST - Wacana munculnya calon presiden (capres) poros keempat terpatahkan dengan merapatnya Partai Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo sebagai capres di Pemilu 2024.
Dukungan Golkar dan PAN menambah kekuatan KKIR yang digagas oleh Partai Gerindra dan PKB. Keempat parpol pengusung Capres Prabowo di Pemilu 2024 ini memiliki 265 kursi atau 46,09 persen kursi di senayan. Terdiri dari Golkar 85 kursi (14,78 persen), Gerindra 78 kursi (13,57 persen), PKB 58 kursi (10,09 persen), dan PAN 44 kursi (7,65 persen).
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum mengatur terkait syarat minimal bagi parpol atau gabungan parpol untuk mengusung pasangan capres dan cawapres. Yakni memenuhi perolehan kursi minimal 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Baca Juga: Cawapres Anies Baswedan, Ini yang Bikin Yenny Wahid Emoh Dukung AHY di Pemilu 2024
Pada Pemilu 2019, terdapat 9 parpol yang memiliki kursi DPR RI dan semuanya sudah tergabung dalam koalisi. Sebanyak 4 parpol mengusung Prabowo, 2 parpol yakni PDIP dan PPP mengusung Ganjar, dan 3 parpol yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS mengusung Anies Baswedan.
Bergabungnya Golkar dan PAN menjadi bagian dari KKIR itu dideklarasikan di hadapan Prabowo dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Momen deklarasi berlangsung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 13 Agustus 2023. Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas secara langsung membacakan deklarasi dukungan itu.
Baca Juga: Caleg DPR dan DPD di Pemilu 2024 Dialog Bersama LAM Kepri, Ada Ismeth Abdullah dan Isdianto
"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kami meyakini perjuangan 10 tahun akan tuntas," kata Zulhas.
