Menteri Bahlil Turun Lagi ke Rempang, Ada Mobilisasi Warga Pulau Sekitar Tolak Relokasi

- 7 Oktober 2023, 06:33 WIB
Menteri Bahlil turun lagi ke Rempang Batam, disambut mobilisasi warga pulau sekitar yang menolak relokasi.
Menteri Bahlil turun lagi ke Rempang Batam, disambut mobilisasi warga pulau sekitar yang menolak relokasi. /tangkap layar/rempang/

KEPRI POST - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, turun lagi ke Rempang, Kota Batam pada Jumat, 6 Oktober 2023. Menjelang kedatangan menteri, terlihat ada mobilisasi warga dari pulau sekitar untuk menolak relokasi.

Warga dari pulau sekitar yang sebagian besar ibu-ibu tersebut datang ke lokasi kunjungan Menteri Bahlil menggunakan mobil pick-up. Mereka duduk di bak terbuka dengan membawa beberapa poster dengan berbagai tulisan di atas kertas karton berwarna putih.

Kepada Menteri Bahlil, para ibu-ibu tersebut menyampaikan aspirasinya, tidak mau pindah dan meminta pemakaman di pulau tersebut tetap dipertahankan.

Baca Juga: Amien Rais Kunjungi Rempang Batam, Siap Pasang Badan untuk Kebebasan Warga yang Ditahan

"Tolonglah kami Pak, tempat leluhur kami tidak digusur. Kami tidak menolak pembangunan pak," kata seorang perempuan.

Bahlil mendengar dan menampung aspirasi yang disampaikan para warga yang datang dari Sembulang Tanjung, Sembulang Hulu, Pasir Merah, Pasir Panjang, dan lainnya. Ia pun mengajak warga untuk dialog dan menyampaikan semua aspirasi kepada pemerintah.

"Baik, saya sudah terima semua aspirasinya ya, mana lagi yang lain?" kata Bahlil sambil meminta poster para ibu-ibu.

Bahlil mengawali kedatangannya ke Rempang dengan mendatangi SMPN 22 Batam. Ia mengatakan bahwa kedatangannya ke sekolah ini untuk memenuhi janjinya sebelumnya.

Warga pulau sekitar Rempang dimobilisasi untuk menolak relokasi.
Warga pulau sekitar Rempang dimobilisasi untuk menolak relokasi.


Di SMPN 22 Batam, Bahlil menyerahkan bantuan 15 laptop dan uang Rp50 juta untuk SDN 024 Galang.

"Saya menepati janji saya dulu, untuk datang kembali ke sini," katanya.

Ia menjelaskan bahwa sampai saat ini masih ada warga yang menolak relokasi atau pergeseran ke wilayah lain. Namun ada juga beberapa warga yang sudah sepakat dan menerima.

Baca Juga: WNA Singapura Dibunuh di Batam, Jasadnya Ditemukan di Pulau Rempang

"Sebagian warga sudah menerima dan untuk yang belum, inilah tugas kami, pemerintah untuk berbicara baik-baik dengan mereka. Memang itu membutuhkan proses dan waktu," ujarnya.

Mengacu data Badan Pengusahaan (BP) Batam, dari sekitar 900 kepala keluarga (KK) di Rempang, sudah 341 KK yang bersedia digeser.

"Sebanyak 17 KK sudah ditempatkan di rumah sementara, Perumahan Bida 3, Sambau, menunggu sampai rumah mereka di lokasi relokasi jadi," ujarnya.

Menteri Bahlil menjelaskan bahwa warga yang bersedia pindah akan mendapatkan tanah pengganti seluas 500 m2 dan bangunan rumah tipe 45. Mereka juga mendapatkan kompensasi Rp1,2 juta per orang dan uang kontrakan Rp1,2 juta setiap bulannya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x