Menjelang kedatangan Presiden, sejumlah petugas Satpol PP Provinsi Bali mendadak mencabut atribut berbau politik di tiga lokasi, seperti SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.
Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi mengaku pencopotan baliho itu adalah perintah Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
"Kami diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara, tidak memandang itu bendera PDIP, Ganjar-Mahfud, tidak ada urusannya," katanya.
Reaksi Kader PDIP
Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali membuat para politisi dan kader PDIP bereaksi. Salah satunya politikus senior PDIP, Mayjen TNI (pur) TB Hasanuddin yang merasa tersinggung dengan pencopotan baliho tersebut.
Menurut Hasanuddin, pihaknya tak akan diam dan akan menyelidiki lebih lanjut aksi pencopotan baliho Ganjar-Mahfud. Ia menduga ada provokasi terkait dengan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali yang selama ini dikenal dengan kandang banteng.
"Kami akan selidiki apakah pencopotan ini merupakan upaya provokasi atau apa. Tentu kami tak akan diam saja," kata Anggota Komisi I DPR tersebut.***