Politik Drama Korea di Pilpres 2024: Pembalasan Ganjar kepada Jokowi

- 16 November 2023, 11:30 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkit olitik drama Korea di Pilpres 2024 yang pernah disebut Presiden Jokowi.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkit olitik drama Korea di Pilpres 2024 yang pernah disebut Presiden Jokowi. /tangkap layar/ganjar/

"Yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya. Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya pertarungan gagasan, pertarungan ide. Bukan pertarungan perasaan," tuturnya.

Baca Juga: Ganjar Ngegas, Singgung Drakor dan KKN di Depan Prabowo-Gibran

Siapa Bermain Politik Drama Korea di Pilpres 2024?

Tahapan Pilpres 2024 telah melahirkan tiga pasangan capres-cawapres, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Anies-Muhaimin diusung oleh parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, terdiri dari Partai Nasdem, PKB, PKS, dan Partai Ummat.

Prabowo-Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Gelora, Garuda, dan Prima yang tak lolos Pemilu 2024.

Sedangkan Ganjar-Mahfud diusung oleh parpol yang tergabung dalam koalisi PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Dari ketiga pasangan capres-cawapres tersebut, tak ada kubu yang ingin dianggap menciptakan politik drama Korea, karena berkaitan dengan elektoral.

Kubu Prabowo-Gibran melalui Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Nusron Wahid mengaku bahwa kubunya hanya menjadi penonton.

"Setiap drama ada penulis skenario dan aktornya. Kita sih penonton saja," katanya.

Sementara kubu Anies-Muhaimin melalui Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menyebut bahwa dinamika yang menunjukkan ada keberpihakan ke satu pihak dalam demokrasi memang bisa merugikan pihak lain.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x