Kerap Jadi Momok Siswa, Pelajaran Matematika Justru Antarkan Suparman Raih Guru Besar

18 Juli 2022, 10:05 WIB
Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) Yogyakarta, Suparman menerima SK Kenaikan Jabatan Akademik Profesor. /Universitas Ahmad Dahlan

KEPRI POST - Kita sering mendengar keluhan siswa SD, SMP, maupun SMA yang mengaku kesulitan saat mengerjakan soal mata pelajaran matematika. Baik sewaktu mengikuti ujian nasional maupun ujian semester di sekolah.

Selama ini matematika kerap menjadi momok yang menakutkan bagi siswa di sekolah. Maka, patut diapresiasi jika ada figur yang mengabdikan dirinya untuk menekuni bidang yang sebetulnya sangat menyenangkan ini.

Dan menjadi sangat luar biasa karena ternyata matematika jualah yang akhirnya mengantarkan sang figur hingga ke jenjang jabatan akademik tertinggi sebagai dosen, yaitu meraih Guru Besar.

Sosok hebat dan inspiratif itu adalah Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) Yogyakarta, Suparman. Ia menerima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor dalam Bidang Ilmu Matematika Terapan.

Baca Juga: Lantunan Alquran Penyejuk Hati dari Arena MTQ IX Kepri di Anambas

Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor untuk Suparman diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan Muchlas. Turut mendampingi Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Ahmad Dahlan Asman Latif.

Penyerahan surat keputusan tersebut berlangsung di Kampus I Universitas Ahmad Dahlan, Jalan Kapas No.9, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta.

Alumni S2 dan S3 Universitas Paul Sabatier, Toulouse, Perancis ini menjadi Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan ke-8 dan satu-satunya di Bidang Ilmu Matematika Terapan untuk Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V (LLDikti V).

Salinan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI) dibacakan oleh Rahman Hakim yang menjabat Penyelia Sumber Daya LLDikti V.

Baca Juga: Aturan Baru Masuk Kepri Wajib Vaksin Booster

Selanjutnya penyerahan salinan SK oleh Kepala LLDikti V Aris Junaidi kepada Rektor Universitas Ahmad Dahlan untuk kemudian diberikan kepada Suparman.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pengusulan kenaikan jabatan akademik ini. Perjalanan panjang untuk bisa sampai ke titik ini penuh dengan beragam bumbu cerita suka maupun duka di dalamnya," ujar Suparman, dalam keterangan tertulis, Sabtu 16 Juli 2022.

Suparman menuturkan, proses sejak ia menjadi lektor sampai Guru Besar memakan waktu hampir 17 tahun lamanya. Dari perjalanan itulah ia belajar banyak hal tentang kesabaran dan semangat pantang menyerah, tidak mudah putus asa.

Sementara itu, Rektor Universitas Ahmad Dahlan menyoroti perlunya akselerasi dalam meraih gelar guru besar akademik agar waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Terpopuler di Batam, Nomor 3 Wajib Bawa Pulang!

"Menyikapi persoalan ini, mulai dua tahun terakhir, UAD melakukan upaya-upaya percepatan kenaikan jabatan akademik. Hal ini bisa dilihat dalam implementasi yang dilakukan melalui inkubasi 30 calon lektor kepala dan guru besar di UAD," ungkapnya.

Menurut Muchlas, upaya ini akan terus diupayakan dengan berbagai cara. Dukungan sumber daya manusia dan finansial harus terus digalakkan untuk mempercepat prosesnya.

"Saya berpesan kepada guru besar baru UAD yang kini gelarnya berubah menjadi Prof. Dr. Suparman, untuk melakukan pembinaan kepada para juniornya," ucapnya.

“Dengan pencapaian jabatan akademik tertinggi ini, tentu Saudara Suparman akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya. Hal tersebut semoga bisa direalisasikan dalam bentuk bimbingan dan arahan untuk diberikan kepada para dosen muda,” imbuh Muchlas.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler