Pengamalan Surah At Tin

23 September 2023, 13:05 WIB
Membaca dan mempelajari Al Quran belumlah sempurna jika tidak mengamalkan makna yang terkandung di dalamnya. /

KEPRI POST - Membaca dan mempelajari Al Quran belumlah sempurna jika tidak mengamalkan makna yang terkandung di dalamnya.

Agama akan terasa manisnya jika diamalkan, tetapi akan terasa kering tanpa makna jika hanya terhenti pada tataran pemikiran saja.

Berikut beberapa perilaku yang dapat dipetik dari kandungan Surah At Tin.

Bersyukur Kepada Allah SWT

Kita wajib bersyukur atas apa yang telah dikaruniakan Allah SWT. Pada ayat keempat Surah At Tin dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Sempurna dalam kondisi fisik dan psikis.

Baca Juga: Kandungan Surah At Tin

Rasa syukur dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu dengan hati, lisan, dan perbuatan. Syukur dengan hati adalah menyadari bahwa seluruh yang diberikan kepada kita merupakan nikmat yang luar biasa dari Allah SWT. Selalu ingat kepada Allah SWT di manapun berada, baik saat berdiri, duduk, maupun berbaring.

Secara lisan kita dapat bersyukur dengan senantiasa mengucapkan kalimat-kalimat
mulia. Tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang lain. Tidak menghina, mencemooh, menjelek-jelekkan, atau berdusta.

Sedangkan dengan perbuatan kita dapat bersyukur dengan menggunakan anggota badan kita untuk mengerjakan hal-hal yang baik. Kaki digunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang baik. Mata, hidung, dan telinga digunakan untuk hal-hal yang baik.

Beriman Kepada Allah SWT dan Berbuat Kebajikan

Agar kita tidak dikembalikan ke tempat serendah-rendahnya, maka kita harus beriman kepada Allah SWT dan mengerjakan kebajikan selama hidup. Kebajikan dapat berupa mendirikan salat, puasa, berbakti kepada orang tua, menolong teman, hormat dan taat pada guru, dan lain sebagainya.

Buah dari kebajikan akan kita nikmati di dunia maupun di akhirat. Di dunia akan dikaruniai kebahagiaan dan kemudahan, sedangkan di akhirat akan dimasukan ke surga Allah SWT.

Namun, bagi mereka yang tidak mau beriman dan tidak mau mengerjakan kebajikan, maka akan ditimpa kehinaan di dunia dan kelak di akhirat dimasukkan ke neraka.

Mengimani Adanya Hari Pembalasan

Pada ayat ketujuh dijelaskan bahwa tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk tidak
mengimani adanya hari pembalasan, yaitu kiamat. Allah telah banyak memberikan bukti dan keterangan-keterangan tentangnya. Kiamat merupakan rukun iman kelima. Pada hari itu Allah SWT menghitung dan membalas semua perbuatan manusia.

Jika selama hidup di dunia kita senantiasa beriman dan mengerjakan kebajikan, maka kita akan menerima balasan yang baik, yaitu surga. Sebaliknya, jika kita tidak mau beriman dan tidak mau mengerjakan kebajikan selama hidup di dunia, maka kita akan dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu neraka.

Balasan yang diberikan Allah SWT sesuai perbuatan yang dilakukan manusia saat hidup di dunia. Tidak akan ada perbuatan sekecil apapun yang terlewat. Allah adalah hakim yang Maha Adil.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler