Cris Topan menerangkan, program ini dilatarbelakangi oleh kehidupan sosial masyarakat yang dinamis di tengah perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.
Sementara itu lembaga pendidikan yang ada belum mampu menjawab kebutuhan di kalangan pemuda, sehingga memicu angka pengangguran terdidik yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
"Tingginya angka pengangguran berisiko menghadirkan dampak buruk bagi kehidupan sosial di lingkungan masyarakat," katanya.
Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kepri masih cukup tinggi dan berada di urutan kedua di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Kepri pada Agustus 2022 mencapai 8,23 persen atau sekira 103.715 orang. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat lebih dari 8 orang yang menganggur.
Angka pengangguran di Kepri berada di bawah Provinsi Jawa Barat dengan 8,31 persen, namun di atas Banten dan DKI Jakarta.***