Penyebab Penyakit Leptospirosis, Ternyata Bakteri Ini

KEPRI POST - Leptospirosis disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira, yang ditemukan di air yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi. 

Urine hewan yang terinfeksi seperti tikus, babi, sapi, kuda, anjing, kucing, dan hewan liar seperti rakun, muskrat, dan tupai.

Beberapa hewan yang terinfeksi tersebut dapat menjadi inang bagi bakteri Leptospira, dan akan tersebar melalui urine.

Baca Juga: 7 Langkah Pencegahan Penyakit Leptospirosis, Ternyata Berpotensi Terinfeksi Disaat Banjir

Manusia dapat terinfeksi leptospirosis dengan cara menghirup, atau mengkonsumsi air yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi.

Selain itu juga, manusia juga dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan urine, atau jaringan hewan yang terinfeksi.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi leptospirosis antara lain:

1. Profesi atau hobi yang berhubungan dengan hewan, seperti peternak, petugas kebersihan, atau nelayan.
2. Tinggal atau bekerja di daerah yang rentan terhadap leptospirosis, seperti daerah banjir atau daerah dengan sanitasi yang buruk.
3. Kegiatan air, seperti berenang, rafting, atau menyelam di air yang terkontaminasi.
4. Kondisi imunodefisiensi, seperti pada pasien HIV/AIDS.
5. Luka terbuka pada kulit yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Trending! Penyakit Leptospirosis Mengincar di Musim Banjir, 9 Warga Jatim Meninggal Dunia, Berikut Gejalanya

Masa inkubasi leptospirosis biasanya berkisar antara 2-30 hari. Setelah itu, gejala seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri otot akan muncul.

Jika tidak diobati, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan sistem saraf pusat. Dalam kasus yang parah, infeksi dapat berakibat fatal.***