Cara Membuat Pantun yang Baik dan Benar

- 15 Mei 2024, 20:00 WIB
Pantun adalah bentuk puisi lama yang masih populer hingga kini, berikut cara membuat pantun yang baik dan benar.
Pantun adalah bentuk puisi lama yang masih populer hingga kini, berikut cara membuat pantun yang baik dan benar. /freepik.com/free-photo/still-life-with-lamp-pen-lantern/


Kepri Post - Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang memiliki banyak fungsi di masyarakat, baik dalam konteks sosial, budaya, dan pendidikan. Dalam konteks sosial, pantun menjadi sarana hiburan dan media komunikasi.

Dalam berbagai acara seperti pernikahan, perayaan adat, dan lainnya, pantun menjadi sarana hiburan melalui gaya bahasanya yang indah dan irama yang teratur. 

Sedangkan sebagai media komunikasi, pantun menjadi sarana untuk menyampaikan nasihat, pesan, atau sindiran secara halus dan sopan.

Baca Juga: Pantun Nasihat, Ketahui Ciri-Ciri dan Contohnya

Nah, bagaimana cara membuat pantun yang baik dan benar? Simak langkah-langkah berikut ini: 

1. Menentukan Topik atau Tema Pantun

Langkah pertama adalah menentukan topik atau tema pantun. Tema pantun bisa berasal dari pengalaman pribadi, perasaan hati, peristiwa yang dilihat atau didengar.

Beberapa contoh tema pantun adalah tentang cinta, transportasi, budi pekerti, atau pekerjaan.

2. Memilih Jenis Pantun

Setelah menentukan tema, pilih jenis pantun yang sesuai. Beberapa jenis pantun antara lain pantun sukacita, dukacita, atau perkenalan.

Jenis pantun harus sesuai dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.

3. Menulis Isi Pantun (Baris Ketiga dan Keempat)

Mulailah dengan menulis isi pantun terlebih dahulu, yaitu baris ketiga dan keempat. Isi pantun harus mencerminkan tema yang telah dipilih. Ini adalah bagian yang mengandung pesan utama dari pantun.

4. Membuat Kalimat Sampiran (Baris Pertama dan Kedua)

Setelah menulis isi pantun, lanjutkan dengan membuat kalimat sampiran pada baris pertama dan kedua.

Bunyi akhir baris pertama harus sama dengan bunyi akhir baris ketiga, dan bunyi akhir baris kedua harus sama dengan bunyi akhir baris keempat. Sampiran biasanya bersifat ringan dan tidak terkait langsung dengan isi pantun.

5. Menggabungkan Isi dan Sampiran

Langkah terakhir adalah menggabungkan isi dan sampiran menjadi pantun yang utuh. Urutannya adalah sampiran pada baris pertama dan kedua, lalu isi pantun pada baris ketiga dan keempat.

Teknik Membaca Pantun

Mendeklamasikan pantun berarti membaca pantun untuk orang lain. Berikut adalah teknik membaca pantun yang baik:

- Bacalah dengan suara lantang dan pelafalan yang tepat.

- Gunakan intonasi yang baik dan penghayatan.

- Ekspresikan isi pantun dengan mimik wajah dan gerak-gerik tubuh.

- Setiap baris pantun biasanya dipenggal menjadi dua bagian yang hampir sama panjangnya.

Misalnya, baris "burung merpati terbang ke hutan" bisa dipenggal menjadi "burung merpati" dan "terbang ke hutan". Antara penggalan ini, tambahkan jeda sebelum melanjutkan ke penggalan berikutnya.

Contoh Pantun

1. Pantun Bersuka Cita

Bunga melati putih warnanya,

Berbau harum tapi tak berduri.

Untuk apa hidup menderita,

Mari berdendang menghibur hati.

2. Pantun Berkasih-Kasihan

Ada anak membeli nanas,

Yang lain membeli gula jawa.

Hatimu putih seperti kapas,

Semoga hidupmu bahagia.

3. Pantun Jenaka

Burung gelatik,

Lagi hinggap di batu.

Kamu memang cantik,

Tapi kok badannya bau.

4. Pantun Teka-Teki

Ke kebun bertemu katak,

Jalan lagi bertemu ular.

Jika kamu mampu menebak,

Buah apa biji di luar?

Jawabannya: jambu mete

5. Pantun Nasihat

Pergi ke pasar membeli jambu,

Jalannya jauh berputar-putar.

Kalau rajin membaca buku,

Pasti jadi anak yang pintar.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa membuat pantun yang baik dan benar.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah