4 Tantangan Startup di Indonesia Untuk Tumbuh Besar, Nomor 3 Berpengaruh Besar

11 Agustus 2022, 15:10 WIB
/tirachardz/freepik

KEPRI POST - Tidak dapat dipungkiri perusahaan rintisan di bidang e-commerce, fintech, healthtech, dan edutech semakin berkembang, terutama di masa pandemi.

Indonesia sebagai negara berkembang pada 2020 berada pada posisi ke-5 dunia dengan pertumbuhan 2.000 lebih startup baru.

Sebuah prospek yang besar untuk bisa lebih maju dan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta mewujudkan ide-ide terbaru dalam dunia bisnis yang berpengaruh bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Bidang Startup di Indonesia Beserta Contohnya

Bukan hanya prospeknya yang begitu besar dan luas, perusahaan rintisan juga menghadapi sederet masalah dan tantangan dalam perkembangannya.

Tidak sedikit perusahaan rintisan yang mengalami kegagalan yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sebagian besar perusahaan rintisan gagal karena berbagai faktor seperti kurangnya modal.

Sebab lainnya juga adalah tidak mencapai kesesuaian pasar produk yang diinginkan, tidak mencapai daya tarik pasar pada tingkat yang diharapkan atau waktu yang buruk, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mau Bikin Startup? Ini Pilihan Bentuk Badan Usaha Perusahaan Rintisan

Terlebih pada masa pandemi Covid-19 yang menuntut adanya percepatan digitalisasi terutama pada bidang kewirausahaan, inovasi, dan transformasi digital.

Perusahaan rintisan tentu menghadapi tantangan yang lebih kompleks, di antaranya:

1. Menjalani Startup Secara Virtual
Menjalani dan memimpin usaha rintisan secara virtual jarak jauh, sehingga menuntut para pemimpin perusahaan rintisan harus membuka lebih banyak ruang untuk pertumbuhan, pemberdayaan, dan mendapatkan kepercayaan kolaborator.

Baca Juga: 5 Tahapan Wajib Yang Harus Dilewati Founder Startup, Kamu Sudah Sampai Mana?

2. Adaptasi Teknologi Baru
Adanya transformasi digital, sehingga perusahaan rintisan perlu mengadopsi teknologi baru serta menerapkan cara kerja baru yang fleksibel dan inovatif.

3. Kepercayaan Investor
Tuntutan modal ventura atau investor korporasi, sehingga perusahaan rintisan perlu meyakinkan investor baik melalui produk maupun layanan yang berbeda.

Hal ini karena akan menjadi masalah besar apabila perusahaan rintisan tidak mendapatkan sokongan dana untuk mengatasi kekurangan modal usaha dari investor baru, atau tidak mampu mengatur arus kas perusahaan dengan benar.

Baca Juga: Prediksi Industri Teknologi Indonesia ke depan dan Transformasi Digital Dunia Kerja

4. Differensiasi
Proporsi nilai yang menuntut pengusaha rintisan harus mengetahui nilai tambah produk mereka dan elemen pembeda di pasar, apa yang dikontribusikan, menambah nilai, dan memecahkan masalah bagi perusahaan dan orang-orang dengan berbagai latar belakang berbeda.

Itulah tantangan yang harus dihadapi startup atau perusahaan rintisan di Indonesia agar dapat terus eksis dan berkembang.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Danisa

Tags

Terkini

Terpopuler