Bursa Efek Indonesia Dukung Penguatan Posisi Perempuan di Bisnis dan Ekonomi Berkelanjutan

19 Maret 2024, 22:00 WIB
Bursa Efek Indonesia mendukung penguatan posisi dan peran perempuan dalam bisnis dan ekonomi berkelanjutan. /tangkap layar/bei/

KEPRI POST - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung penguatan posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bisnis dan ekonomi berkelanjutan. Dukungan itu digelorakan dalam acara Ring the Bell for Gender Equality guna meningkatkan perhatian tentang peran sektor swasta dalam mendorong pencapaian kesetaraan gender.

Tahun ini, 121 Bursa Efek di seluruh dunia ikut merayakan 10 tahun “Ring the Bell for Gender Equality” untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.

Acara “Ring the Bell for Gender Equality” memberikan refleksi tentang tema Hari Perempuan Internasional 2024 dari UN Women, yakni “Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan”. Tema ini menekankan pentingnya kesetaraan gender sebagai cara terbaik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan setara.

Baca Juga: Profil 6 Caleg Perempuan Lolos ke DPRD Kepri 2024, Istri Gubernur Raup Suara Terbanyak

Berinvestasi pada perempuan menjadi sangat penting seiring dengan situasi global, seperti krisis, konflik, dan perubahan iklim yang memberikan dampak tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan.

1 dari setiap 10 perempuan di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem dan hanya 61 persen perempuan yang berada dalam angkatan kerja. Di Indonesia, partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 54,4 persen, jauh di bawah partisipasi laki-laki.

Risa Rustam, Direktur BEI berharap perusahaan-perusahaan di industri pasar modal Indonesia dapat lebih memberikan dukungan terhadap upaya pemberdayaan perempuan di angkatan kerja.
"Kami berharap dukungan ini tidak hanya pada Hari Perempuan Internasional saja. Namun juga tercermin dalam aksi nyata sehari-hari untuk memperkuat posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah bisnis dan ekonomi berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 15 Maret 2024.

Dwi Faiz, Head of Programmes UN Women Indonesia mengatakan, acara Ring the Bell for Gender Equality ini menandakan komitmen perusahaan, investor, dan bursa saham untuk mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: Hanya 8%, Ini 4 Caleg Perempuan yang Lolos ke DPRD Batam 2024, Lengkap Motivasi dan Profilnya

"Fakta bahwa acara “Ring the Bell for Gender Equality” telah dilaksanakan secara berturut-turut sejak tahun 2020 di Hari Perempuan Internasional, menunjukkan signifikansi dari acara ini. Acara ini menjadi bukti bahwa mewujudkan pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga investasi ekonomi yang cerdas," ujarnya

Euan Marshal, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste menegaskan, kita tidak boleh mengabaikan potensi besar dari pemberdayaan perempuan yang membentuk setengah dari populasi dunia.

Menurutnya, menutup kesenjangan ketenagakerjaan gender bukan hanya kunci untuk mengubah ekonomi global, tetapi juga mendukung penciptaan lapangan kerja, serta mendorong pembangunan berkelanjutan.

"IFC berkomitmen untuk berinvestasi dalam pemberdayaan perempuan dan mempercepat laju kemajuan, bekerja sama dengan mitra-mitra kami dari bursa saham, regulator, dan mitra pembangunan lainnya di Indonesia," katanya.

Josephine Satyono, Direktur Eksekutif IGCN menyerukan perubahan transformatif dengan memahami bahwa berinvestasi pada perempuan bukan hanya keharusan moral. Namun juga upaya strategis untuk pertumbuhan ekonomi.

"Mari bersama, sebagai kekuatan kolektif, mengikrarkan komitmen kita terhadap tujuan ini. Dengan berinvestasi pada perempuan, kita mempercepat kemajuan, membuka jalan menuju dunia yang lebih sejahtera dan setara," ajaknya.

Ring the Bell for Gender Equality juga berfungsi sebagai platform untuk menyoroti implementasi Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs). Program yang diinisiasi oleh UN Women dan Global Compact. WEPs dan pedoman bagi sektor swasta untuk mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam praktik dan budaya bisnis tersebut, kini ditandatangani oleh 182 perusahaan di Indonesia.

Komunitas Penandatangan WEPs di Indonesia berkembang sepuluh kali lipat, dari hanya 14 perusahaan pada tahun 2019. Hal ini menandakan komitmen dunia usaha yang semakin bertambah dalam mendorong kesetaraan gender di tempat kerja, marketplace, dan komunitas.

Acara ini juga menampilkan diskusi panel bersama Alexandra Askandar dan Vice President Director PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Miftahuddin Amin. Hadir juga Executive Vice President dan Chief Administration Officer PT Paragon Technology dan Innovation Cinta Laura Kiehl, serta Insight Session dengan Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group dan Chairperson APINDO.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler