Peminat Motor Listrik Masih Minim, Kualitas Rendah Harga Jual Tinggi

- 31 Mei 2023, 11:00 WIB
Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung terkaiPameran motor listrik di KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali. Peminat motor listrik di Indonesia masih minim, karena dinilai kualitasnya rendah, namun harga jual tinggi.
Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung terkaiPameran motor listrik di KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali. Peminat motor listrik di Indonesia masih minim, karena dinilai kualitasnya rendah, namun harga jual tinggi. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

KEPRI POST - Peminat motor listrik di tanah air masih minim di tengah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengakui belum banyaknya peminat motor listrik. Menurutnya, hal ini lantaran saat masuk pertama kali di Indonesia, kualitasnya dinilai kurang bagus. Sementara harga jualnya sangat tinggi.

 

"Akibatnya, masyarakat yang enggan untuk membeli," katanya dalam Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi di Jakarta, mengutip Antara, Selasa 30 Mei 2023.

Baca Juga: 4 Program Platform Digital untuk Konversi Motor Listrik

Arsjad menjelaskan, industri motor listrik di Indonesia akan berkembang jika sosialisasi dan insentif tepat sasaran. Karena membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan secara instan, namun perlu sosialisasi dan edukasi terkait dengan teknologi, kualitas, dan pengurangan emisi karbon.

"Saya kira subsidi insentif motor listrik harus tepat sasaran dan sosialisasinya perlu ditingkatkan agar masyarakat benar-benar tertarik. Ini membangun ekosistem baru yang akan membangun industri besar juga," katanya.

 

Arsjad menilai bahwa kualitas motor listrik sudah semakin canggih secara teknologi. Selain itu, motor listrik lebih hemat dibandingkan dengan motor biasa karena tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga: Syarat Beli Motor Listrik Subsidi Dapat Bantuan Rp7 Juta, Ini Caranya!

"Kalau sekarang ini enggak ya, karena yang datang itu yang bagus-bagus produksi kelas dunia dan memiliki teknologi baik. Kedua itu kebiasaan, nanti akhirnya konsumen akan sadar bahwa kendaraan listrik itu lebih murah dibandingkan dengan kendaraan biasa," katanya.

Arsjad berharap pemerintah dapat terus menyosialisasikan insentif kendaraan listrik, karena ia nilai bisa mempercepat target emisi nol karbon pada 2060.

 

Selain itu, tingginya minat masyarakat terhadap motor listrik bisa memberikan dampak positif bagi industri kecil dan menengah.

"Motor listrik itu sudah ada beberapa perusahaan dalam negeri yang memproduksi, contoh Alfa, hampir 100 persen Indonesia, kecuali baterai. Dampaknya bakal ke industri kecil, industri kecil bisa ikutan karena itu ekosistem," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x