Mythomania, Kebiasaan Berbohong dalam Waktu yang Lama

- 26 Januari 2023, 21:20 WIB
Ilustrasi mythomania, masalah mental yang terjadi saat seseorang memiliki kebiasaan berbohong.
Ilustrasi mythomania, masalah mental yang terjadi saat seseorang memiliki kebiasaan berbohong. /dok. PRMF/

KEPRI POST - Mythomania adalah masalah mental. Kondisinya terjadi saat seseorang memiliki kebiasaan berbohong tanpa alasan yang jelas.

Mereka melakukan mythomania atau kebiasaan berbohong itu secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Diagnostic and Statistica Mental Disorders,Fifth Edition (DSM-5) menjelaskan bahwa mythomania tidak termasuk ke dalam gangguan mental melainkan hanya gejala dari gangguan kepribadian anti-sosial.

Baca Juga: 7 Tanda Stres pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Perbedaan bohong biasa dengan mythomania

Dikutip dari Psikologi Unnes, kebohongan adalah manipulasi informasi, perilaku, dan gambaran yang dilakukan untuk menyampaikan hal yang tidak benar.

Ada banyak penyebab seseorang mengatakan kebohongan, antara lain:

• Menghindari hukuman.

• Ingin mendapatkan hadiah.

• Melindungi orang dari hukuman.

• Agar dikagumi orang.

• Mengeluarkan diri dari situasi canggung.

• Menghindari diri dari rasa malu.

Baca Juga: 3 Amalan yang Perlu Diperbanyak di Bulan Rajab dan Keutamaannya

Kebohongan jenis ini umum dilakukan oleh seseorang. Sedangkan penderita mythomania akan tetap terus berbohong walaupun kebohongan yang ia ceritakan tidak pernah memberikan keuntungan sama sekali.

Kebohongan biasa umumnya tentang suatu pencapaian, perasaan, kehidupan sosial, usia, dan sebgainya. Berbeda dengan penderita mythomania yang kebohongannya bersifat fantasi yang dimana penderitanya akan menggabungkan khayalannya denga fakta.

Penderita mythomania akan sering menceritakan pengalaman orang lain dan menjadikannya seolah-olah pengalaman itu adalah pengalaman miliknya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mudah Menulis Esai? Simak Ulasan Berikut Ini!

Studi dalam British Journal of Psychiatry melihat kelainan ini terjadi adari ketidakseimbangan saraf frontal lobe otak dari sudut pandang psikobiolgi.

Para pakar meyakini penderita mythomania adalah orang dengan harga diri yang rendah ingin menarik perhatian, popularitas, atau menyembunyikan kegagalannya. Ahli juga percaya bahwa kebohongan ini ini adalah gejala gangguan kepribadian yang besar.

Kelainan mythomania bisa diatasi dengan memahaminya sebagai suatu penyakit atau gejala ganguan mental lain. Penderita mythomania akan mendapatkan psikoterapi untuk kelainan ini didukung dengan mengkonsumsi obat pencegah kecemasan.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah