KEPRI POST - Serial manga dan anime bola basket populer Slam Dunk akhirnya membuat debut layar lebar internasionalnya. Waralaba Slam Dunk telah absen selama 26 tahun.
Alih-alih membuat lebih banyak volume untuk melanjutkan manga atau musim baru untuk anime, pencipta waralaba, Takehiko Inoue melanjutkan dan merilis film The First Slam Dunk sebagai gantinya.
Meskipun menunggu lama, penggemar Slam Dunk yang bersemangat mengantre di bioskop di seluruh dunia untuk rilis internasional film tersebut.
Baca Juga: Anime 'Slam Dunk' membuat lompatan sukses ke layar lebar di Korea Selatan
Setelah memulai debutnya di Jepang sebelum Natal tahun lalu, film animasi tersebut menempati posisi teratas di box office Jepang, meraup lebih dari US$9,5 juta dalam dua hari pertamanya di bioskop.
Diproduksi oleh Toei Animation dan disutradarai oleh Takehiko Inoue dan Yasuyuki Ebara, film The First Slam Dunk melanjutkan kisah tim bola basket Shohoku saat mereka menjalankan turnamen antar-tinggi.
Jika Anda berhasil menangkap film yang sangat dinantikan di bioskop, Anda tahu ada banyak hal yang harus dibongkar.
Film ini memiliki epilog dan adegan kredit akhir, yang tampaknya cukup jelas bagi penggemar yang baru saja menonton film tersebut.
Baca Juga: Film Jepang Segera Mendominasi Bioskop Tahun 2023, Baru-baru Ini The First Slam Dunk
Namun, adegan ini melewatkan beberapa peristiwa penting dari manga yang diadaptasi darinya.
Setelah kemenangan comeback Shohoku yang luar biasa melawan Sannoh High selama turnamen antar-tinggi, film tersebut melompat ke depan beberapa tahun kemudian.
Di epilog, ace Sannoh, Eiji Sawakita, ditampilkan bermain di Amerika. Itu adalah kesimpulan sebelumnya, bahwa Eiji akan melanjutkan karir bola basketnya karena dia dipandang sebagai pemain sekolah menengah nomor satu Jepang pada saat itu, dan point guard terbaik di turnamen.
Namun, untuk mengejutkan penonton, dan untuk mengikat pengembangan karakter Ryota Miyagi yang dieksplorasi dalam film, speedster Shohoku juga berhasil keluar negeri sebagai pemain perguruan tinggi.
Sepanjang seri film First Slam Dunk, Ryota Miyagi selalu diabaikan karena perawakannya yang pendek sebagai pemain bola basket.
Baca Juga: 6 Ilmu Bela Diri Asal Jepang, Ternyata Ada yang Mematikan dan Dilarang
Dia sering menghadapi pemain bintang sekolah saingan, seperti Kenji Fujima dari SMA Shoyo atau Maki Shinichi dari Universitas Kainan.
Dalam film tersebut, berbagai karakter berbicara tentang bagaimana Ryota tidak dapat mengimbangi kakak laki-lakinya, Sota, yang tinggi dan sangat berbakat sebagai pemain bola basket.
Namun, sikap dan kecintaan Ryota yang tidak pernah menyerah pada bola basket membuatnya dihormati oleh pemain berperingkat lebih tinggi di turnamen tersebut.
Penggemar bola basket akan tahu sangat sulit untuk mendapatkan beasiswa atletik, atau membuatnya menjadi program perguruan tinggi di Amerika.
Baca Juga: Black Clover 3: Sword of the Wizard King Mendadak Ditunda, Ini Alasannya
Peluang ini disediakan untuk pemain peringkat atas dari sekolah berprestasi. Adegan terakhir menunjukkan bahwa Ryota mampu mengalahkan peluang dan menjadi pemain awal untuk tim perguruan tinggi Amerika, sama seperti Eiji.***