Polisi Identifikasi Tersangka Penembakan Massal Saat Perayaan Imlek di California

23 Januari 2023, 17:15 WIB
Polisi berhasil mengidentifikasi tersangka penembakan massal saat perayaan Imlek di California, pria asal Asia. /Instagram/@narasinewsroom/

KEPRI POST - Perayaan Tahun Baru Imlek di California, AS, berubah mencekam saat terjadi penembakan yang menewaskan 10 orang di dalam studio tari, Sabtu 21 Januari 2023. Pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi tersangka penembakan massal itu, namun saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Polisi mengidentifikasi tersangka penembakan massal saat perayaan Imlek di California sebagai warga Hemet, berusia 72 tahun. Namanya, Huu Can Tran, pria asal Asia.

Pihak kepolisian mengungkapkan penyelidikan akan terus dilakukan demi mengungkap motif penembakan massal saat perayaan Imlek di California tersebut. Oleh karena itu, menurutnya masih terlalu dini untuk mengesampingkan kejahatan rasial sebagai kemungkinan motif.

Baca Juga: Penembakan Massal pada Malam Perayaan Imlek di California, 10 Korban Meninggal Dunia

"Sebenarnya masih banyak yang belum kita ketahui daripada yang kita ketahui saat ini," ucap pihak kepolisian.

"Penyelidikan masih berlangsung. Bagian detektif pembunuhan masih bekerja sepanjang waktu untuk mengumpulkan informasi tambahan dan bekerja untuk menentukan motif di balik peristiwa yang sangat tragis ini," katanya menambahkan.

Pada Minggu, 22 Januari 2023 pukul 10.20, pihak kepolisian menemukan van kargo putih yang terlihat meninggalkan lokasi penembakan di dekat jalan raya Sepulveda dan Hawthorne di Torrance. Ketika petugas meninggalkan kendaraan patroli, mereka langsung melakukan kontak dengan penumpang van, mereka mendengar satu tembakan dari dalam van.

Pada pukul 13.00 siang, tim SWAT menetapkan bahwa tersangka mengalami luka tembak yang dilakukan sendiri dan ia dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Pihak kepolisian menetapkan pria di dalam van itu adalah Tran, tersangka penembakan masal.

Baca Juga: Pegawai Bea Cukai Tembilahan Tersangka Kasus Penembakan Pengusaha Batam Haji Permata

Selama penggeledahan, ditemukan beberapa barang bukti di dalam mobil van yang berkaitan dengan tersangka. Polisi menemukan pistol di dalam van.

Penembakan massal di Monterey Park terjadi di studio dansa dekat dengan festival perayaan Imlek di wilayah itu. Insiden yang terjadi pada Sabtu malam itu menewaskan 10 orang dan melukai beberapa orang lainnya. Sebagian besar korban tewas berusia 50-60 tahun.

Ini adalah penembakan massal di AS paling mematikan terbaru sejak aksi penembakan massal yang menewaskan 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, Mei 2022 lalu.

Presiden Joe Biden telah menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban yang ditinggalkan akibat insiden penembakan massal.

Baca Juga: Perintah Penembakan Gas Air Mata dari Danki Brimob Polda Jatim AKP Has Darman dan Kasat Samapta Polres Malang

"Meskipun masih banyak yang belum kami ketahui tentang motif dari penembakan massal ini, kami tahu bahwa banyak keluarga yang berduka malam ini, dan kami berdoa agar orang yang mereka cintai segera pulih dari luka mereka," kata Biden dalam pernyataan.

Biden juga telah mengakui insiden ini akan berdampak pada komunitas Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI) di Negeri Paman Sam.

"Bahkan saat kami terus mencari jawaban tentang serangan ini, kami tahu seberapa dalam serangan ini berdampak pada komunitas AAPI. Monterey Park adalah rumah bagi salah satu komunitas AAPI terbesar di Amerika, banyak di antaranya yang merayakan Tahun Baru Imlek bersama dengan orang-orang terkasih dan teman-teman pada akhir pekan ini," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler