Tolak Berkoalisi, Anwar Ibrahim - Muhyiddin Saling Klaim Dapat Dukungan Jadi PM Malaysia

- 21 November 2022, 12:50 WIB
Anwar Ibrahim dan Muhyiddin saling klaim dapat dukungan jadi PM Malaysia.
Anwar Ibrahim dan Muhyiddin saling klaim dapat dukungan jadi PM Malaysia. /Tangkap layar/anwar/

KEPRI POST - Pemilihan umum (Pemilu) Malaysia menghasilkan tidak ada satu partai yang unggul mayoritas. Kini, pemimpin Pakatan Harapan Anwar Ibrahim dan pemimpin Partai Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin menolak berkoalisi dan saling klaim mendapat dukungan sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia.

Pakatan Harapan (PH) dan Perikatan Nasional (PN) mengantongi perolehan suara tertinggi dibanding partai lain. Dari 222 kursi di parlemen, PH memperoleh hasil sementara 82 kursi, sedangkan PN 73 kursi.

Sementara untuk menjadi PM Malaysia dan membentuk kabinet di pemerintahan, partai atau koalisi partai harus memperoleh minimal 112 kursi parlemen.

Muhyiddin mengklaim koalisinya siap membentuk pemerintahan federal dengan dukungan koalisi dari partai-partai Sabah dan Sarawak.

Baca Juga: Lebih 70 Persen Pemilih Gunakan Haknya di Pemilu Malaysia

Ia juga mengklaim bahwa PN telah mendapat surat dari Yang Dipertuan Agong dari Istana Negara terkait syarat untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Meski demikian, Muhyiddin enggan mengungkapkan isi surat tersebut.

Anwar Ibrahim juga memiliki klaim serupa, telah mendapatkan dukungan koalisi untuk membentuk kabinet di bawah kepemimpinannya.

Menurutnya, sebagai blok terbesar, partai-partai koalisi PH telah mendapatkan jumlah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan federal dengan mayoritas sederhana.

Baca Juga: Applus Buka Lowongan Kerja Superintendent di Karimun, Simak Syaratnya

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x