Air Mati di Batam, Warga Unjuk Rasa Pajang Papan Bunga Dukacita untuk PT Moya Indonesia

3 Juni 2023, 06:30 WIB
Air mati di Batam, warga Tanjunguncang protes dengan unjuk rasa dan memajang papan bunga dukacita untuk PT Moya Indonesia. /tangkap layar/tanjunguncang/

KEPRI POST - Warga Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam memprotes seringnya air mati di Batam melalui unjuk rasa dengan memajang papan bunga dukacita untuk PT Moya Indonesia.

Unjuk rasa air mati di Batam dengan memajang papan dukacita untuk PT Moya Indonesia tersebut, di antaranya dilakukan oleh warga Putra Jaya dan Puri Pesona Tanjunguncang.

 

"Turut berdukacita atas matinya air Moya," bunyi tulisan papan dukacita sebagai sarana protes warga atas seringnya air mati di Batam, Jumat 2 Juni 2023.

Baca Juga: Batam Mati Air, Solusi Rudi: Ganti, Karena Sudah Tua, Target 3 Bulan

Warga Tanjunguncang menyampaikan protes ini untuk kesekian kalinya sebagai luapan kekecewaan atas krisis air yang mereka alami selama ini.

Selain memajang papan bunga dukacita, warga juga menyampaikan orasi dalam aksinya dan selebaran. Mereka mengeluhkan buruknya layanan air bersih PT Moya Indonesia di Batam.

 

Menurut warga, mereka sampai harus begadang setiap malam untuk menunggu pasokan air bersih hidup. Sementara saat siang hari, warga harus keliling mencari air galon untuk kebutuhan memasak, mandi, maupun mencuci.

Baca Juga: Tidak Ada Jadwal Pemadaman, Air Bersih SPAM Batam Mati di Wilayah Punggur Berjam-Jam Jelang Berbuka Puasa

"Sudah berbulan-bulan kami mengalami air mati di Batam. Kami terpaksa mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air galon," katanya.

Sementara itu Ketua RT 01/ RW 023 Surya Dharma Sitompul mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam menyampaikan keluhan warga ke PT Moya Indonesia maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam. Namun tanggapan pihak terkait masih minim dalam merespon keluhan pelanggan.

 

"Terkadang ada petugas yang datang, tapi hanya sekadar melakukan pengecekan saja dan tetap saja air mati," katanya.

Baca Juga: Datangi SPAM Batam, Warga Protes Layanan Air Bersih Makin Buruk

Tidak hanya warga Putra Jaya dan Puri Pesona, warga perumahan lain di Tanjunguncang juga mengeluhkan buruknya layanan air bersih ke pelanggan.

"Di Perumahan Benih Raya juga masih sering mati air, pagi hidup sebentar, habis itu mati lagi," kata Novan.

 

Sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengungkapkan bahwa buruknya layanan air bersih di Batam sudah terjadi sejak masa transisi pengelolaan dari ATB kepada PT Moya Indonesia atau SPAM Batam. Transisi ini sudah berlangsung selama dua atau tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Ombudsman Kepri Kebanjiran Pengaduan Layanan Air Bersih Batam

Ia memberi waktu kepada pengelola untuk mengatasi persoalan itu dalam tiga bulan ke depan, terutama di beberapa titik suplai air yang masih terganggu.

"Permasalahan air ini menjadi prioritas BP Batam, karena merupakan hak dasar masyarakat," katanya.

 

Sementara itu, warga Tanjunguncang mengaku masih akan terus melakukan unjuk rasa dan memajang papan bunga dukacita untuk PT Moya sampai permasalahan air mati di Batam ada solusi.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler