Network
KEPRI POST - Demam tinggi yang disertai benjolan pada lipatan kulit di beberapa bagian tubuh, merupakan ciri khas gejala seseorang terkena virus cacar monyet atau monkeypox.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan M Syahril saat jumpa pers virtual melalui YouTube Kemenkes di Jakarta, Rabu 27 Juli 2022.
"Gejala yang khas dari cacar monyet ini demamnya tinggi di atas 38 derajat celcius, diikuti sakit kepala serta ada limfadenopati atau benjolan di leher, ketiak, serta selangkangan," ungkapnya.
Menurut Syahril, masa inkubasi cacar monyet sendiri berlangsung selama 5 sampai 13 hari atau 5 sampai 21 hari dengan dua periode.
Baca Juga: Ini Kekhawatiran Twitter ke Elon Musk Pada Sidang Oktober Mendatang
Masa inkubasi awal memicu gejala demam tinggi diikuti nyeri kepala berat, keluar benjolan di ketiak, leher dan selangkangan diikuti nyeri otot serta badan lemas karena kekurangan energi.
Pada masa inkubasi periode dua atau erupsi, terjadi ruam pada kulit. Ruam 95 persen berada pada wajah, telapak tangan, dan kaki 75 persen. Mukosa 20 persen, alat kelamin 30 persen, dan selaput lendir mata 20 persen.
Sebelumnya ada sembilan kasus dugaan cacar monyet yang selanjutnya dilakukan tes dan hasilnya negatif, sehingga jumlah kasus di Tanah Air masih nihil hingga sekarang.
“Situasi di Indonesia, dari pertama kali ada di Inggris sampai dengan hari ini, belum ada kasus. Cuma kemarin itu ada sembilan kasus yang suspek, tapi ternyata hasilnya negatif, tidak ditemukan,” ujarnya.***
