KEPRI POST - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam beberapa hari terakhir.
Dampaknya tidak hanya membuat kapal penumpang antar kabupaten/kota dari Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang tujuan Lingga, tidak bisa berlayar. Namun para nelayan juga tidak bisa melaut akibat kehabisan bahan bakar bersubdisi tersebut.
Tidak bisa berlayarnya kapal tersebut membuat kekecewaan para calon penumpang yang akan berangkat ke Lingga. Apalagi mereka tidak mendapatkan informasi apapun menjelang keberangkatan terkait tidak bisa berlayarnya kapal.
"Pekerjaan saya jadi terhambat karena kapal tak bisa berangkat," ungkap Jerry, seorang calon penumpang, Jumat 5 Agustus 2022.
Baca Juga: John Wick 4 Tayang Kapan? Ini Sinopsis, Jadwal, dan Link Trailernya
Terhambatnya aktivitas masyarakat juga dialami para nelayan di Kabupaten Lingga, karena tidak bisa turun melaut. Tokoh pemuda Lingga, Erwan Bachrani mengkhawatirkan kelangkaan solar tersebut semakin memperburuk aktivitas ekonomi para nelayan.
"Ditambah lagi masyarakat kita tidak bisa kembali ke daerah karena kapal berhenti berlayar. Kami minta pemerintah segera mengatasi permasalahan ini," katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) sendiri telah melakukan langkah-langkah agar nelayan mendapat kemudahan akses kebutuhan BBM subsidi jenis solar.
Di antaranya dengan penandatanganan MoU tentang Penyederhanaan Prosedur Penyaluran BBM Bersubsidi untuk nelayan di Hotel Marriott Batam pada Jumat 24 Juni 2022.