Baru 4 Hari Dapat Penghargaan Nihil Kasus PMK, 9 Kambing di Kepri Mati Mendadak

- 18 Agustus 2022, 19:35 WIB
Baru 4 hari dapat penghargaan nihil kasus PMK, 9 kambing di Kepri mati mendadak.
Baru 4 hari dapat penghargaan nihil kasus PMK, 9 kambing di Kepri mati mendadak. /ilustrasi/

KEPRI POST - Baru empat hari menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian atas nihilnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, sembilan ekor kambing di Kepulauan Riau (Kepri) mati mendadak.

Kepri menerima penghargaan nihil kasus PMK pada Minggu, 14 Agustus 2022 yang diterima Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepri, Rika Azmi

Terkait mati mendadaknya sembilan ekor kambing di peternakan di Kota Tanjungpinang tersebut, Rika Azmi memastikan bahwa penyebabnya bukan wabah PMK.

"Dari hasil observasi dan analisis Satgas PMK, sembilan ekor kambing yang mati mendadak itu tidak memiliki gejala klinis PMK. Tetapi, didiagnosa mengalami gejala pneumonia dengan tanda batuk, flu, dan demam," katanya, Kamis 18 Agustus 2022.

Baca Juga: Daftar 21 Provinsi Tertular PMK Termasuk Kepri, Sebabkan 2.016 Hewan Mati

Namun Rika Azmi mengakui bahwa kambing yang mati itu masuk dalam pengawasan Satgas PMK. Jumlahnya sebanyak 60 ekor dan mati 9 ekor, sehingga tersisa 51 ekor.

Sementara itu, peternak kambing Edi mengaku bahwa 60 ekor kambing itu didatangkan dari Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri pada Jumat, 12 Agustus 2022. Kambing-kambing itu datang melalui Pelabuhan Tanjung Moco, Pulau Dompak, Tanjungpinang.

Setelah sembilan ekor kambing mati mendadak, Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang langsung menyegel empat kandang kambing miliknya.

"Penyegelan dilakukan sesuai dengan prosedur karantina kesehatan hewan ternak selama 14 hari," ujarnya, dikutip KepriPost.com dari Antara.

Baca Juga: Satgas Ingatkan Masyarakat Hati-Hati Kontak Hewan Terinfeksi PMK, Simak Cara Cegah Penularannya

Edi mengungkapkan, dari sembilan ekor kambing yang mati mendadak itu, lima di antaranya mati di atas kapal dalam pelayaran menuju Tanjungpinang. Sementara sisanya mati di dalam kandang.

"Mungkin juga karena faktor kelelahan dalam perjalanan laut," ujarnya.

Edi mengaku berani membeli ternak kambing dari Karimun itu dengan alasan masih dalam satu wilayah Provinsi Kepri.

Baca Juga: 15 Sapi Kurban Idul Adha di Batam Terpapar PMK Diberikan Vitamin dan Jamu

Selain itu, di Tanjungpinang permintaan ternak kambing cukup tinggi, sementara stoknya sudah lama kosong akibat merebaknya wabah PMK.

"Sejak ada kasus PMK di Indonesia, sangat sulit untuk mendatangkan hewan ternak dari luar provinsi, karena persyaratannya sangat rumit," katanya.

Hewan ternak kambing di Tanjungpinang, jelas Edi, rata-rata untuk memenuhi kebutuhan acara akikah. Harga kambing tersebut berkisar antara Rp3,5 juta hingga Rp4 juta per ekor.***

Editor: Zaki Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah