KEPRI POST - Dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama harga kebutuhan pokok.
Selain masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Provinsi Kepri juga mengkhawatirkan naiknya harga kebutuhan pokok akibat dampak kenaikan BBM.
Hal ini mengingat sebagian besar kebutuhan pokok di Kepri, masih tergantung dengan pasokan dari daerah lain. Meningkatnya biaya transportasi, dampak kenaikan BBM, diprediksi bakal berimbas ke harga kebutuhan pokok di masyarakat.
Baca Juga: Awas, Batam Macet! Hari Ini Serikat Pekerja Demo Tolak Kenaikan BBM
Mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut, Pemkab Bintan menyiapkan beberapa langkah strategis. Di antaranya dengan mengendalikan laju inflasi atas harga kebutuhan pokok akibat dampak kenaikan BBM.
Dalam rangka mengendalikan laju inflasi tersebut, Pemkab Bintan mengalokasikan anggaran hingga Rp2,3 miliar.
"Pemkab Bintan akan mengalokasikan sekitar dua persen dari DAU (Dana Alokasi Umum), yakni sekitar Rp2,3 miliar untuk mendukung program bantalan sosial. Sekaligus pengendalian inflasi berupa program-program subsidi," ujar Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan dalam rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa 6 September 2022.
Baca Juga: Gara-Gara Harga BBM Naik, Tarif Kapal Transportasi Laut di Kepri Naik Hingga 20 Persen
Selain itu, lanjut Roby, Pemkab Bintan juga akan melakukan langkah-langkah strategis berupa pengecekan atas keterjangkauan harga. Kemudian melakukan komunikasi efektif, memantau ketersediaan pasokan, dan memastikan kelancaran distribusi kebutuhan bahan pokok.