Network
KEPRI POST - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menilai imbauan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam kepada perusahaan untuk menaikkan tunjangan transportasi karyawan bukanlah solusi.
Imbauan kepada perusahaan untuk menaikkan tunjangan transportasi karyawan itu tertuang dalam surat Disnaker Batam nomor: 2177/KT.04.00/IX/2022 yang ditujukan ke pimpinan kawasan dan perusahaan se-Batam.
Dalam imbauannya, Disnaker meminta perusahaan untuk mempertimbangkan dan memberikan kenaikan tunjangan transportasi yang merupakan tunjangan tidak tetap terhadap pekerja. Hal ini sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: Tarif Angkutan Umum di Batam Naik, Dapur 12 - Jodoh Rp9.000
"Imbauan itu kita keluarkan untuk menyikapi keluhan para pekerja yang merasakan imbas dari kenaikan harga BBM dan sudah kami sampaikan ke HRD masing-masing perusahaan," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Cabang FSPMI FSPMI Kota Batam Suprapto menilai bahwa surat imbauan Disnaker Batam itu bukan merupakan solusi bagi pekerja. Karena menurutnya, surat yang dikeluarkan oleh Kepala Disnaker Batam itu hanya bersifat imbauan dan perusahaan bisa saja mengabaikannya.
"saya yakin tidak banyak perusahaan yang menuruti imbauan itu, karena tidak ada penekanan bahwa perusahaan wajib untuk menaikkan tunjangan transportasi kepada para pekerja," katanya.
Baca Juga: Dishub Ajukan Tambahan Anggaran agar Tarif Trans Batam Tidak Naik
Sementara itu, dampak kenaikan harga BBM memicu naiknya berbagai kebutuhan pokok dan angkutan transportasi di Kota Batam maupun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
