KEPRI POST - Kepulauan Riau (Kepri) adalah wilayah di Indonesia, yang memiliki sejarah panjang dalam hal perdagangan dan pertahanan. Sebagai bekas koloni Belanda, yang memiliki peninggalan bersejarah dari masa lalu, termasuk meriam Belanda.
Meriam Belanda adalah senjata api besar, yang digunakan oleh tentara Belanda pada abad ke-17 hingga awal abad ke-19 di Kepri.
Meriam Belanda biasanya digunakan dalam pertempuran laut atau pertahanan benteng di Kepri, yang digunakan untuk menahan serangan.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Danau Toba yang Indah, Wajib Dikunjungi
Beberapa peninggalan meriam Belanda di Kepri yang masih dapat ditemukan antara lain:
1. Benteng Belgica
Benteng Belgica, adalah bekas benteng Belanda yang dibangun pada tahun 1670 di Pulau Bintan.
Benteng ini awalnya dibangun sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, dan kemudian diubah menjadi benteng militer.
Sekarang, Benteng Belgica dijadikan sebagai tempat wisata dan juga menjadi salah satu peninggalan sejarah yang masih dapat dilihat hingga saat ini.
2. Benteng Senggarang
Benteng Senggarang juga merupakan bekas benteng Belanda yang terletak di Pulau Bintan. Benteng ini dibangun pada tahun 1771, dan merupakan salah satu benteng Belanda yang paling terkenal di Kepri.
Sekarang, Benteng Senggarang dijadikan sebagai tempat wisata dan museum sejarah yang menyimpan berbagai peninggalan Belanda, termasuk meriam.
3. Benteng Bukit Cengkeh
Benteng Bukit Cengkeh adalah bekas benteng Belanda yang terletak di Pulau Karimun. Benteng ini dibangun pada tahun 1818, dan digunakan sebagai pusat perdagangan hasil bumi.
Baca Juga: 7 Tempat wisata alam di cilacap, Pantainya Miliki Pasir Putih dan Air Laut Jernih
Sekarang, Benteng Bukit Cengkeh dijadikan sebagai tempat wisata dan juga menjadi salah satu peninggalan sejarah yang masih dapat dilihat hingga saat ini.
Selain itu, terdapat juga beberapa peninggalan meriam Belanda di pulau-pulau kecil di sekitar Kepri, seperti di Pulau Penyengat, Pulau Lingga, dan Pulau Anambas.
Namun, sebagian besar peninggalan tersebut sudah tidak terawat dengan baik dan sulit diakses oleh wisatawan.***