Mujiyanto juga menyarankan kepada petugas agar memasang rambu rawan bencana di sekitar lokasi longsor untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Kemudian meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana akibat gerakan tanah atau longsor.
Terkendala Cuaca
Baca Juga: Tidak Hanya Longsor dan Banjir, Gelombang Tinggi Juga Ancam Wilayah Perairan Natuna
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengakui intensitas hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil sebagai pemicu terjadinya tanah longsor di Natuna.
Sementara itu untuk penanganan terhadap korban bencana dan proses evakuasi, petugas terkendala dengan kondisi cuaca.
Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah mengungkapkan kendala cuaca dan sulitnya akses ke lokasi bencana. Ditambah dengan jaringan telekomunikasi yang terputus, sehingga turut menghambat proses pencarian dan evakuasi.
"Cuaca berubah-ubah, angin masih kencang, dan ombak laut juga sedang tinggi," katanya.***