Menurut Suryanto, tidak satupun produk superkomputernya dipasarkan di Indonesia, namun untuk kebutuhan ekspor seluruhnya.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik di Indonesia Lebih Mahal, PLN Klaim Hemat Bahan Bakar Hingga 80 Persen
Untuk memproduksi superkomputer tersebut, PT Aohai mempekerjakan hingga 500 tenaga kerja dan sebagian besar merupakan pekerja lokal.
"Jumlah karyawan ada sekitar 400 sampai 500 orang dan sebagian besar adalah tenaga kerja lokal," katanya.
Suryanto berharap pemadaman listrik tidak terus berlanjut, karena dampaknya akan mengakibatkan terjadinya pengurangan karyawan. Perusahaan terpaksa mengambil kebijakan tersebut, karena jumlah karyawan dengan produksi tidak seimbang.
"Akibat pemadaman, perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan dan ini bisa berimbas pada pengurangan jumlah karyawan," katanya.
Baca Juga: Warga Batam Kaget, PLN Batam Keluarkan Surat Pemberitahuan Pembayaran Listrik Sebelum Jatuh Tempo
Suryanto berharap gangguan listrik di Batam bisa segera diatasi, sehingga proses produksi bisa kembali normal.