Ini 4 Wilayah di Kepulauan Riau (Kepri) yang Rawan Jadi Tambang Ekspor Pasir Laut Akibat Kebijakan Jokowi

- 31 Mei 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi wilayah di Kepulauan Riau (Kepri) yang rawan menjadi tambang ekspor pasir laut akibat kebijakan Jokowi.
Ilustrasi wilayah di Kepulauan Riau (Kepri) yang rawan menjadi tambang ekspor pasir laut akibat kebijakan Jokowi. /Twitter Enviro/

Baca Juga: Jokowi Buka Lagi Ekspor Pasir Laut, Ini Langkah Gubernur Kepulauan Riau (Kepri)

Parahnya, pengerukan pasir laut di Bintan banyak dilakukan dengan mesin penyedot skala besar dan modern. Sehingga kondisi perairan semakin dalam dan menyebabkan dataran tanah di sekitarnya tergerus dan longsor.

Luas daratan semakin berkurang akibat penambangan pasir laut tersebut. Sementara kehidupan nelayan makin memprihatinkan, terdampak berkepanjangan karena merosotnya hasil tangkapan.

4. Kabupaten Lingga

 

Wilayah perairan Lingga juga memiliki kandungan sedimen berukuran pasir yang besar, terutama di Pulau Singkep. Sedimen pasir di perairan ini tak hanya berasal dari Pulau Sumatera, namun juga dari pelapukan bebatuan. Ada beberapa perusahaan yang sudah mengantongi WIUP untuk menambang pasir di wilayah ini.

Namun banyak aktivitas penambangan pasir laut di perairan ini yang mengabaikan dampak lingkungan dan membuat nelayan kesulitan mendapatkan ikan, lantaran airnya keruh seperti limbah.

Baca Juga: Ekspor Pasir Laut Timbulkan Kerusakan Alam, Pimpinan MPR Tolak Kebijakan Jokowi

Penambangan pasir oleh PT Bintan Batam Pratama di pesisir timur Pulau Lingga Utara pada 2021, misalnya, dihentikan atas desakan nelayan suku Kojong. Dampaknya tidak hanya pada perekonomian nelayan, tapi juga memicu kerusakan terumbu karang.

 

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Boy Jerry Even Sembiring juga mengungkapkan banyaknya aktivitas pertambangan pasir laut yang menyisakan kerusakan ekosistem laut dan lubang-lubang besar di Kepri.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x