Fasilitas Kesehatan dan SDM Minim, Masyarakat Kepri Pilih Berobat ke Luar Negeri

- 19 Juli 2023, 12:21 WIB
TAMPAK salah satu ruang emergency di rumah sakit di Batam. Masyarakat Kepri lebih memilih berobat ke luar negeri daripada di Kepri sendiri karena faktor minimnya fasilits kesehatan dan SDM nya.
TAMPAK salah satu ruang emergency di rumah sakit di Batam. Masyarakat Kepri lebih memilih berobat ke luar negeri daripada di Kepri sendiri karena faktor minimnya fasilits kesehatan dan SDM nya. /F. KEPRIPOST.COM

KEPRI POST - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mochammad Bisri menegaskan uang Rp 300 miliar setiap tahunnya dari masyarakat di Kepri mengalir ke luar negeri untuk biaya berobat. Hal itu menurutnya sudah menjadi suatu kebiasaan, tradisi, ataupun tren sejak lama masyarakat Kepri berobat ke luar negeri seperti ke Johor Malaysia maupun ke Singapura.

Tak hanya kebiasaan sejak lama. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri juga mengatakan, banyaknya masyarakat Kepri berobat ke luar negeri, juga dipicu meningkatnya kelompok masyarakat berpendapatan menengah.

Faktor tertinggi banyaknya masyarakat Kepri lebih memilih ke luar negeri untuk berobat, dibandingkan berobat di Kepri sendiri, dipicu tingkat ketidakpercayaan masyarakat, terhadap fasilitas kesehatan yang ada dan juga tenaga medisnya di dalam negeri, seperti di regional Sumatera sendiri.

Apalagi saat ini di Kepri, fasilitas kesehatan maupun tenaga medisnya, dinilainya belum mencukupi dan belum memadai.

"Semisal peralatan kesehatan yang canggih tersedia di Kepri ini. Kalau SDM-nya ternyata tak mumpuni, tak memahami cara mengoperasikan alat kesehatan yang canggih itu, kan sama juga sia-sia. Karena dua hal tersebut yang menjadi masalahnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Mochammad Bisri.

Sebagai solusinya agar masyarakat Kepri yang biasanya berobat ke luar negeri, beralih berobat ke Kepri sendiri atau ke dalam negeri, fasilitas kesehatan, peralatan, pelayanan, serta SDM di bidang kesehatan juga harus dibenahi dan ditingkatkan. Namun hal itu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Provinsi Kepri, dr Rusdani mengatakan, dalam hal pelayanan soal fasilitas kesehatan maupun SDM-nya, pihaknya tak pernah dilibatkan.

Rusdani mengakui di Kepri, seperti Batam, masih ada dokter spesialis yang kurang. Penyebabnya, jumlah rumah sakit di Kepri seperti Batam yang saat ini cukup banyak, akibatnya ketersediaaan dokter spesialis tidak terback-up, seperti dokter spesialsi THT, bedah saraf dan lainnya. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah