Xinyi Group Lanjutkan Investasi di Rempang, Menteri Bahlil: Ini Duit Ratusan Triliun, Bos!

- 21 Oktober 2023, 19:00 WIB
Xinyi Group melanjutkan rencana investasinya di Rempang, Kota Batam. Menteri Bahlil sebut ini terkait duit ratusan triliun.
Xinyi Group melanjutkan rencana investasinya di Rempang, Kota Batam. Menteri Bahlil sebut ini terkait duit ratusan triliun. /tangkap layar/bahlil/

KEPRI POST - Pemerintah memastikan bahwa Xinyi Group tetap akan melanjutkan rencana investasinya di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Ia mengaku sudah mengecek rencana investasi produsen kaca asal China, Xinyi Group, dan tidak ada perubahan.

"Saya pastikan Xinyi Group, InsyaAllah sampai hari ini, saya ngomong ini, clear masuk dan saya sudah cek," tegasnya, Jumat 20 Oktober 2023.

Baca Juga: Ganjar Pranowo - Mahfud MD Daftar ke KPU, Mahfud Pakai Kemeja Putih 5 Tahun Lalu

Bahlil mengingatkan, penting untuk selalu menjaga stabilitas wilayah di lokasi investasi agar investor tidak lari, termasuk di Rempang. Karena nilai investasi ini sangatlah besar, hingga ratusan triliunan rupiah.

"Ini duit ratusan triliun (rupiah), Bos. Bukan uang kacang goreng ini," tuturnya.

Kompetisi Batam dengan Singapura

Bahlil mengungkapkan, sejak awal pihaknya mencanangkan proyek strategis nasional di Rempang untuk menyaingi Singapura.

Ia menyayangkan selama ini beberapa rencana proyek dengan investasi besar di Batam tidak mampu bertahan. Untuk itu, ia mendorong semua pihak untuk mengoptimalkan kesempatan emas yang datang.

"Pada 2004 ada investasi gede, masuk. Uang dari negara lain masuk, demo. Artinya investasi itu tidak jadi di Indonesia, lari ke negara lain. Tahun 2010 juga, ini 2023 begitu juga. Jadi, kita ini sebenarnya sedang bermain api untuk negara kita atau kita mau dipakai oleh negara lain," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Absen di Pengumuman Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo, Megawati Singgung Pemimpin KKN

Sebelumnya, Menteri Bahlil juga menyinggung kompetisi investasi dengan Singapura saat membahas pengembangan Rempang Eco City di Batam pada pertengahan September 2023.

Ia mengibaratkan bahwa investasi itu tidak seperti buah yang tumbuh dari pohon, tapi harus direbut, sehingga berdampak pada lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami ini berkompetisi, negara tujuan foreign direct investment (FDI) terbesar di ASEAN saat ini diraih Singapura di posisi pertama. Sementara itu, Indonesia dengan luas wilayah lebih besar, justru berada di posisi kedua. Ini kami mau merebut investasi untuk menciptakan lapangan kerja," katanya.

Rempang Eco City Masuk PSN 2023

Sebagaimana diketahui, dalam rangka pengembangan Rempang Eco City, Badan Pengusahaan (BP) Batam menjalin kerjasama dengan PT Makmur Elok Graha (MEG) pada Rabu, 12 April 2023.

Grup Artha Graha milik Tommy Winata ini akan mengelola Rempang sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi di lahan seluas 17.000 hektare. Pemerintah sudah menjadikan pengembangan kawasan Rempang Eco City dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2023.

Hal itu mengacu Peraturan Menko Perekonomian Nomor 7/2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menko Perekonomian Nomor 7/2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional. Peraturan ini disahkan pada 28 Agustus 2023.

Baca Juga: Dapat Persetujuan Jokowi Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Mahfud MD Ajukan Cuti

Rempang Eco City adalah proyek yang menjadikan Pulau Rempang dan sebagian Pulau Galang sebagai kawasan industri, perdagangan, dan kawasan wisata terintegrasi. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan meningkatkan daya saing Indonesia dengan Singapura dan Malaysia.

Nilai investasi pengembangan Rempang Eco City diperkirakan mencapai Rp381 triliun hingga tahun 2080 dengan penyerapan hinga 306.000 tenaga kerja. Salah satu perusahaan yang akan berinvestasi adalah Xinyi Group dari China. Perusahaan ini akan membangun ekosistem rantai pasok industri kaca dan panel surya terbesar kedua di dunia setelah China.

Selain itu, Xinyi Group juga akan membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa dan pasir silika. Nilai investasinya antara Rp175 triliun hingga Rp381 triliun hingga tahun 2080.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah