Network
KEPRI POST - Film Dirty Vote, film dokumenter tentang dugaan kecurangan Pemilu 2024 bikin geger publik. Baru sehari tayang, film ini sudah ditonton lebih dari 4,1 juta orang.
Sejumlah pihak merespon tayangnya film Dirty Vote mulai Minggu, 11 Februari 2024 siang. Salah satunya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang ikut mendapat kritik dari film tersebut.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengaku tidak mempermasalahkan adanya kritik yang ditujukan ke lembaga yang dipimpinnya dalam film Dirty Vote.
Baca Juga: Link Nonton Film Dirty Vote, Tayang Hari Ini, Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah bekerja dan menjalankan tugasnya dengan baik, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Silakan kritik kami. Namun, pada titik ini Bawaslu sudah melakukan tugas fungsinya dengan baik, tetapi tergantung masyarakat juga, perspektif masyarakat silakan," ujarnya, Minggu, 11 Februari 2024.
Bagja menegaskan bahwa ia menghormati kebebasan berpendapat yang menjadi hak setiap warga negara dan dilindungi oleh konstitusi.
"Apa yang diungkapkan oleh teman-teman adalah hak yang dilindungi konstitusi, demikian juga hak dan tugas Bawaslu, dijamin, diatur oleh undang-undang," ujar Bagja.
Baca Juga: Mahfud MD Terjunkan Tim untuk Memantau Kecurangan Pemilu 2024
