Kisah Nabi Sulaiman AS

- 25 September 2023, 15:00 WIB
Nabi Sulaiman adalah salah seorang putra Nabi Daud. Sejak masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan.
Nabi Sulaiman adalah salah seorang putra Nabi Daud. Sejak masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan. /

Suatu hari Sulaiman mendengar bahwa di sebuah negeri bernama negeri Saba, ada seorang ratu yang kecantikannya tiada tara. Sayang rakyat di negeri itu masih menyembah matahari sebagai Tuhan mereka.

Maka diutuslah seekor burung hud-hud untuk menyampaikan surat kepada Ratu Shaba. Isi surat itu adalah supaya negeri Saba menyerahkan diri kepada kerajaan Nabi Sulaiman dan mengakui Allah SWT.

Sementara itu Ratu Shaba yang menerima surat tersebut mengumpulkan majelisnya dan meminta pertimbangan. Ramailah suasana di dalam majlis itu. Sebagian menginginkan perang dan sebagian lagi mengusulkan untuk berdamai.

Kebetulan saat menerima surat itu, negeri Saba sedang mengalami musibah. Banyak warga Saba yang terkena wabah yang mematikan, sehingga sebagian warga telah menjadi korban.
Hal ini membuat pertahanan negeri ini menjadi porak poranda.

Berdasarkan pertimbangan itu pula ratu memutuskan untuk mengirimkan utusan yang akan mempersembahkan hadiah kepada Raja Sulaiman sebagai tanda perdamaian. Namun ternyata Raja Sulaiman menolaknya dan mengancam akan menyerang negeri Saba jika mereka tetap tidak mau bertobat.

Akhirnya ratu memutuskan untuk datang sendiri mengunjungi negeri Saba untuk bertemu dengan Sulaiman.

Perjalanan menuju kerajaan membutuhkan waktu berhari-hari dan harus ditempuh dengan jalur darat dan laut. Namun lelahnya perjalanan itu terobati ketika melihat betapa indahnya negeri Sulaiman.

Sulaiman sendiri yang menyambut rombongan ratu Saba. "Perkenankan aku memanggilmu Bilqis wahai ratu Saba, artinya adalah permaisuri yang cantik," katanya yang membuat ratu Saba itu tersipu.

Di depan gerbang istana ratu tercengang melihat kemegahan istana Sulaiman. Istana itu terletak seolah di tengah-tengah sebuah kolam yang sangat jernih. Sulaiman pun berkata, "Wahai Bilqis masuklah engkau ke dalam istana!

"Maka ratu mengangkat sedikit roknya karena takutnya akan membasahi roknya.

Melihat itu nabi menenangkannya dan berkata,"Jangan takut wahai Bilqis, sesungguhnya yang kau lihat ini bukan air melainkan kaca yang licin."

Mereka lalu masuk ke dalam istana dan Sulaiman mempersilakan Ratu Saba atau Ratu Bilqis untuk duduk di singgasana. Betapa terkejutnya ratu ketika menyadari bahwa singgasana yang akan didudukinya adalah tidak lain singgasananya sendiri yang seharusnya berada di negerinya. 

"Apakah singgasana ini mirip dengan singgasanamu? tanya Sulaiman.

"Yah, memang mirip. Hanya saja ada beberapa permata yang hilang dari tempatnya," jawab ratu sambil meneliti singgasana tersebut.

"Itu memang singgasanamu!" kata Sulaiman.

"Bagaimanakah caranya singgasanaku bisa sampai kemari sementara aku menguncinya di negeriku?" tanya ratu.

"Tentu atas ijin Allah, seseorang bisa membawanya kemari, bahkan sebelum aku sempat berkedip," jawab Sulaiman.

Ratu terkagum-kagum mendengar penjelasan Nabi Sulaiman. Kini dia semakin yakin bahwa Nabi Sulaiman bukan raja sembarangan.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x