KEPRI POST - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi persoalan baru bagi pariwisata Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri menyebutkan bahwa masih banyak persoalan yang melingkupi dunia pariwisata di Kepri, termasuk Batam. Selain kenaikan harga BBM, juga meningkatnya harga kebutuhan pokok dan tingginya angka inflasi.
"Bagaimana orang akan berpergian ke tempat lain kalau harga tiket pesawat mahal. Bagaimana orang mau datang ke Batam kalau tiket ferry-nya, gojek, dan ongkos taksinya masih mahal," kata mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam ini, Kamis 29 September 2022.
Baca Juga: Sehari Tiga Kali Listrik Batam Padam, Tak Ada Pemberitahuan Sebelumnya
Meski demikian, lanjut Yusfa Hendri, Batam masih bersyukur karena berdasarkan riset Tokopedia, Batam termasuk dalam lima destinasi terbesar di Indonesia. Penilaian dalam riset ini berdasarkan hasil pembelian tiket pesawat di Tokopedia.
"Jadi Kota Medan, Surabaya, Jabodetabek, kemudian Batam dan Makasar yang pemesanan tiket pesawatnya sangat tinggi di Tokopedia," katanya.
Menurut Yusfa Hendri, Batam sekarang sudah berubah sebagai sebuah kota baru dengan perubahan infrastruktur yang sangat masif. Kalau di era pandemi banyak daerah, kota, dan negara yang hanya fokus mengatasi Covid-19, maka Batam fokus pada dua hal, mengatasi Covid-19 dan melakukan pemulihan ekonomi.
Ia menjelaskan bahwa Batam telah menunjukkan komitmen dan konsekuensi yang kuat terhadap dunia pariwisata. Aksesibilitas, atraksi, dan amenitas sudah dilakukan semuanya dan diperbaharui.
Baca Juga: Beli Nasi Padang Cukup dari Mobil Kini Hadir di Batam, RM Garuda Punya 3 Cabang di Singapura