Network
KEPRI POST - Realisasi investasi asing di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ternyata bukan berasal dari negara Jepang atau Amerika Serikat.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi asing di Kota Batam mencapai USD 508,25 juta atau setara Rp 7,52 triliun.
Realisasi investasi sejak Triwulan I hingga Triwulan III tahun 2023 itu berasal dari 1.318 proyek. Jumlah itu kemungkinan masih bertambah, seiring investasi yang tumbuh pada Triwulan IV tahun 2023.
Baca Juga: Batam Masih Jadi Magnet Investasi Bagi Investor Dalam dan Luar Negeri
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi berharap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Batam semakin baik.
"Batam ini tak bisa dilepaskan dari investasi, khususnya PMA. Kita harus menjaga situasi kondusif agar produksi bisa terus berjalan," ujarnya, Rabu, 3 Januari 2024.
Adapun sektor yang mendominasi realisasi investasi adalah industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam. Kemudian sektor industri makanan, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Baca Juga: Xinyi Group Lanjutkan Investasi di Rempang, Menteri Bahlil: Ini Duit Ratusan Triliun, Bos!
Kementerian Investasi mencatat, industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam menjadi penyumbang tertinggi investasi asing di Batam. Nilainya mencapai USD 53,68 juta atau setara Rp 794,48 miliar dari 135 proyek.
