5 Permainan Tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri) yang Makin Langka

- 2 Juli 2023, 12:00 WIB
Lomba perahu layar jong, salah satu permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri) yang makin langka.
Lomba perahu layar jong, salah satu permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri) yang makin langka. /tangkap layar/tanjungriau/

KEPRI POST - Arus modernisasi membuat sejumlah permainan tradisional Melayu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) makin langka dan kurang berkembang di masyarakat.

Berangsur, tak banyak lagi masyarakat di Kepulauan Riau (Kepri) yang mengetahui corak serta ragam permainan tradisional Melayu. Padahal, permainan-permainan ini menyimpan nilai-nilai kearifan lokal yang kuat seperti nilai kejujuran, solidaritas, dan kerjasama.

Manfaat dan perkembangan bagi mental dan fisik anak juga sangat baik dari permainan-permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri) tersebut. Terutama untuk mengasah kecerdasan, kreativitas, dan melatih kesabaran anak.

Baca Juga: Wisata Kuliner di Belakang Padang: Sajikan Makanan Melayu Batam Terbaik di Pulau Penawar Rindu

Namun, Komitmen pihak terkait masih sangat minim untuk menjaga ciri khas dan memperkaya khazanah kebudayaan daerah itu secara turun temurun.

Sampai sekarang belum terlihat kinerja serius Dinas Pariwisata Provinsi Kepri maupun kabupaten atau kota di provinsi ini untuk melanggengkan budaya dan permainan tradisional daerah sendiri.

Apa saja permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri) yang makin langka tersebut, berikut lima di antaranya:

Lomba gasing, salah satu permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri)
Lomba gasing, salah satu permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri)

1. Gasing

Gasing merupakan salah satu permainan tradisional yang terkenal hampir di semua suku bangsa di Indonesia. Permainan ini dimainkan dengan cara dipukulkan sedemikian rupa dan dengan teknik tertentu, sehingga ia bisa berputar lama di atas suatu landasan atau tanah.

Baca Juga: 8 Masakan Khas Melayu Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Ada Asam Pedas hingga Sup Ikan

Bentuk gasing yang berkembang di Indonesia bermacam-macam, ada yang bulat, lonjong, kerucut, ceper, silinder, dan lainnya. Di Kepri, gasing umumnya berbentuk silinder, dengan badan gasing dibuat dengan sisi badan atas dan sisi bawah sama besarnya (lurus) dan bening atas agak datar (paras).

Gasing ini kebanyakan menjadi permainan yang seru di kalangan anak-anak dan remaja, bahkan kerap menjadi salah satu jenis lomba.

2. Perahu Layar Jong

Permainan tradisional ini populer di kalangan masyarakat pulau dan pesisir yang dimainkan oleh perorangan atau lebih di laut.

Sebagaimana perahu layar pada umumnya, permainan ini mengandalkan kekuatan tenaga angin, sehingga hanya bisa dimainkan secara musiman.

Baca Juga: Ragam Batik Khas Melayu Kepulauan Riau (Kepri), Ada Motif Klasik dan Non-temporer Batik Gonggong

Selain menjadi salah satu permainan khas di daerah ini, Perahu Layar Jong juga menjadi sarana olahraga di kalangan masyarakat pulau dan pesisir.

3. PON

Permainan yang dimainkan oleh anak-anak tradisional ini identik dengan permainan kasti. Menariknya, permainan PON dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan prempuan, bisa juga secara campuran.

Setiap kelompoknya terdiri dari 3 sampai 7 pemain dengan peralatan berupa bola, alat pemukul, dan lapangan yang representatif. Tim yang menang akan menjadi pemain, dan yang kalah harus menjadi penjaga untuk menangkap bola.

4. Spance

Permainan ini mirip dengan adu panco yang dimainkan dengan posisi tiarap dan saling berhadapan. Saat memainkannya, tangan kanan masing-masing pemain saling berpegangan.

Baca Juga: 8 Objek Wisata Tanjung Pinang dan Bintan di Kepri, Nomor 7 Kaya Sejarah dan Budaya Melayu

Begitu aba-aba untuk mulai berbunyi, masing-masing pemain harus mengeluarkan kekuatan tenaganya untuk bisa menjatuhkan tangan lawan ke tanah. Permainan ini tidak membutuhkan peralatan khusus, namun perlu konsentrasi dan fokus.

5. Lompat Tiung

Permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan ini dilakukan secara berkelompok, minimal 3 orang. Tempat permainannya bisa di halaman rumah atau lapangan dengan peralatannya adalah tali yang dipegang oleh 2 orang.

Aturan mainnya adalah pemain harus meloncati tali yang diputar oleh lawan main yang mengendalikan tali. Jika gagal, maka kelompok tersebut dinyatakan kalah.

Itulah lima permainan tradisional Melayu di Kepulauan Riau (Kepri) yang makin langka di tengah kemajuan teknologi dan arus modernisasi.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah