10 Santri Korban Guru Ngaji Cabul Alami Trauma, Ini Pesan P2TP2A Batam ke Pemilik Panti Asuhan Bengkong

30 Juni 2022, 14:01 WIB
Korban pencabulan anak dibawah umur di Bengkong, kota batam /ilustrasi shutterstock/

KEPRI POST - Sebanyak 10 santri menjadi korban pencabulan Guru ngaji, di Panti Asuhan Bengkong mengalami trauma berat.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batam, Ratna yang merupakan pendamping korban mengatakan bahwa korban mengalami trauma.

"Korban trauma, dan butuh konseling agar mental anak kembali normal," kata Ratna, Kamis 30 Juni 2022.

Baca Juga: Korban Guru Ngaji Cabul di Bengkong Bertambah 10 Orang, Terobsesi dari Video Seksi Facebook

Ratna menjelaskan, apalagi korban yang mengalami persetubuhan, karena mental dan psikologi sudah terganggu.

"Saya juga menegaskan kepada panti asuhan, agar memperketat pengawasan kepada anak," ujarnya.

Pelaku guru ngaji berinisial AS (20), tega mencabuli santri panti asuhan yang juga muridnya sebanyak 10 orang, yang dilakukannya di dalam Panti Asuhan.

Baca Juga: Besok, Beli Pertalite dan Solar Wajib Melalui Aplikasi, Berikut Link dan Kota yang Sudah Mengunakan

Dari 10 orang korban, 4 orang disetubuhi dan 6 orang lainnya dicabuli.

Sepuluh orang korban yang menjadi tempat hasrat guru ngaji tersebut berinisial NA (10), NK (8), SS (14), RH (17). sedangkan 6 korban yang dicabuli berinisial SF (12), ADP (15), MDS (17), TA (16), L (15), N (10).

Kasus ini terungkap saat korban libur sekolah, dan ibu korban curiga dengan anaknya yang sakit. Setelah dipaksa, korban mengaku dicabuli guru ngaji di panti asuhan.

Orang tua korban langsung membuat laporan ke Polsek Bengkong, dan polisi menangkap pelaku di Panti Asuhan.***

Editor: Romi Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler