KEPRI POST - Motif perampokan Bos money changer di Batam ternyata bukan karena ekonomi. Kasus ini menyita perhatian publik, karena peristiwa terjadi pada siang hari dan melibatkan kerabat dekat.
Saat ini polisi masih terus mendalami motif perampokan Bos money changer di Batam yang terjadi pada Minggu 11 Juni 2023 sekitar pukul 09.00 WIB.
Namun, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono menegaskan bahwa motifnya bukan karena ekonomi.
Baca Juga: Sat Reskrim Polresta Barelang Ringkus 6 Pelaku Rampok Pengusaha Money Change di Batam
“Yang jelas [motifnya] bukan karena ekonomi, (saat ini) masih pendalaman," katanya kepada media, Minggu 18 Juni 2023.
Kepolisian sudah mengamankan enam tersangka dalam kasus perampokan terhadap Bos penukaran uang asing yang terjadi di simpang lampu merah Bandara Hang Nadim Batam.
Keenam pelaku berinisial AH, TJ, AJ, RF, HL, dan RD. Mereka sudah merencanakan aksi mereka sejak lama, sekitar sebulan.
Masing-masing berperan sebagai orang dalam, informan, eksekutor, dan penggambar lokasi dengan tugas seperti memberi informasi pengambilan uang, membuntuti korban, hingga merampas uang korban di Bundaran Bandara.
Untuk mengelabui korban, di antara pelaku juga ada yang mengenakan atribut polisi.
Menurut Kompol Budi, seorang pelaku perampokan adalah kerabat dekat orangtua korban. Dari pemeriksaan, diketahui para pelaku menjalankan aksinya dengan senjata mainan atau air softgun.
"Senjatanya hanya air softgun," katanya.
Budi mengimbau masyarakat yang membawa uang dalam jumlah banyak untuk meminta pengawalan dari kepolisian. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadi dalam kasus perampokan Bos money changer di Batam.***