Network
KEPRI POST - Tim Forensik akan mengautopsi jenazah AM (17), santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur, yang meninggal karena dugaan penganiayaan. Autopsi terhadap jenazah tersebut berlangsung di TPU Sei Selayur, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 8 September 2022.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Ponorogo AKP Nikolas di Palembang, mengatakan bahwa proses autopsi jenazah santri kelas 5i Pondok Gontor itu berlangsung dari jam 09.00 WIB.
Tim yang melakukan autopsi jenazah santri Gontor terdiri dari ahli Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang dan dokter forensik RS Umum Pusat Moh. Moesin Palembang. Selain itu ada empat orang asisten medis yang membantu proses autopsi dengan melibatkan penyidik kepolisian.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN 2022 di PT Sucofindo, Batas Waktu 8 September
"Jenazah diautopsi menyeluruh oleh tim forensik sebagai upaya pemenuhan barang bukti secara ilmiah untuk mengungkap kasus penganiayaan ini," kata Nikolas, dikutip dari berita Antara.
Polisi sekarang ini sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan santri AM meninggal dunia pada 22 Agustus 2022 saat tengah menempuh pendidikan di Pondok Gontor.
Polisi sudah memeriksa 18 orang saksi dalam kasus itu, di antaranya staf pengasuh dan pengajar Ponpes Gontor, dokter Rumah Sakit Sakit Yasyfin Darussalam Gontor Ponorogo, dan dua santri rekan almarhum AM.
Baca Juga: Santri Pondok Gontor Tewas Dianiaya, Kemenag Siapkan Regulasi untuk Mitigasi
"Termasuk memeriksa dua orang terduga pelaku penganiayaan yang merupakan senior korban AM di Pondok Gontor," katanya.
