Masing-masing berperan sebagai orang dalam, informan, eksekutor, dan penggambar lokasi dengan tugas seperti memberi informasi pengambilan uang, membuntuti korban, hingga merampas uang korban di Bundaran Bandara.
Untuk mengelabui korban, di antara pelaku juga ada yang mengenakan atribut polisi.
Menurut Kompol Budi, seorang pelaku perampokan adalah kerabat dekat orangtua korban. Dari pemeriksaan, diketahui para pelaku menjalankan aksinya dengan senjata mainan atau air softgun.
"Senjatanya hanya air softgun," katanya.
Budi mengimbau masyarakat yang membawa uang dalam jumlah banyak untuk meminta pengawalan dari kepolisian. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadi dalam kasus perampokan Bos money changer di Batam.***