Network
KEPRI POST - Sejumlah wilayah di Provinsi Kepulauan Riau termasuk dalam kawasan rawan narkoba. Kasus bahan adiktif berbahaya ini mencuat setelah penggerebekan oleh Tim Gabungan di Kampung Aceh Simpang Dam, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam pada Selasa, 21 Maret 2023 dan terungkapnya kasus anggota DPRD Batam dalam pusaran narkoba.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat 11 kawasan rawan narkoba di Kepulauan Riau dan terbanyak ada di Kota Batam. Di antaranya terdapat di Kecamatan Seibeduk, Lububaja, Belakangpadang, Nongsa, dan Sekupang.
Adapun 11 kawasan rawan narkoba di Kepulauan Riau tersebut terdiri dari 5 di Kota Batam, 2 di Kota Tanjungpinang, dan 4 di Kabupaten Karimun. Pembinaan terhadap kawasan rawan narkoba ini harus bersinergi dengan berbagai pihak, terutama untuk mengubah mindset masyarakat di kawasan rawan.
Sejumlah upaya dilakukan pihak terkait untuk melakukan pembinaan terhadap kawasan rawan narkoba tersebut. Mulai dari pemetaan potensi, pelatihan life skill, hingga membantu pemasaran produk melalui Toko Stop Narkoba.
Baca Juga: Kampung Aceh Batam Sarang Narkoba, Tim Gabungan Amankan Puluhan Orang Jelang Ramadhan 2023
Namun masyarakat yang berada di sekitar kawasan rawan sepertinya belum merasakan manfaat dari berbagai upaya tersebut, terbukti masih tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di kawasan.
Contohnya dalam penggerebekan di sarang narkoba Kampung Aceh Simpang Dam, Kelurahan Mukakuning, Tim Gabungan yang terdiri dari Polresta Barelang, TNI, dan Satpol PP Kota Batam mengamankan hingga 43 preman.
Tidak hanya itu, Tim Gabungan juga mendapati empat loket yang menjadi penyewaan tempat pemakaian narkoba. Petugas juga mengamankan empat orang yang tertangkap tangan mengantongi narkoba, seorang di antaranya adalah wanita.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan bahwa operasi gabungan ini adalah kegiatan rutin menjelang Ramadhan 2023 untuk mengantisipasi maraknya penyakit masyarakat atau pekat.
